Taif, Akan Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi di Arab Saudi

Taif, kota berjarak 88,5 km di tenggara Makkah, dikenal sebagai sebagai kota bersejarah dalam penyebaran agama Islam. Nabi Muhammad SAW kerap singgah dan tinggal di kota yang juga disebut dalam Al Quran itu. Berada di ketinggian 1.800 di atas muka air laut, membuat wilayah yang dikenal dengan sebutan Kota Mawar (di sini ada 700 kebun mawar) ini berhawa sejuk. Tidak heran dengan sejumlah obyek wisatanya mulai dari masjid bersejarah, benteng-benteng kuno sampai kebun mawar, Taif menjadi salah satu kota tujuan berlibur yang ramai di Saudi. Pernah tenar sebagai kota perdagangan sejak pra-Islam, dengan Souk Okaz (Pasar Okaz) sebagai sentranya, kini situs sejarah ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jazirah Arab.

online-0111-taif-resort-project

Mengingat banyak peninggalan arkeologi, Kota Taif akan dikembangkan menjadi kawasan wisata yang mengintegrasikan situs tersebut dengan teknologi modern.  Seperti dikutip dari Gulf Business, proyek besar ini mencakup pembangunan bandara internasional baru serta pengembangan situs-situs bersejarah, antara lain lembah Al-Shifa dan Al-Hada, pusat kota yang bersejarah di Taif dan Souk Okaz City. Termasuk juga aneka fasilitas akomodasi dan rekreasi baru, seperti hotel mewah dan taman-taman rekreasi.  Salah satu bangunan baru yang akan didirikan adalah minaret yang akan menjadi terbesar di dunia.  Disebut-sebut proyek mega ini akan menghabiskan dana sebanyak 10 miliar Saudi Riyal atau lebih dari Rp 35,52 triliun.

Rencana besar akan segera diimplementasikan. Terutama pembangunan bandara baru yang sudah terbengkalai dan harus sudah berjalan di awal tahun ini. Menurut Gubernur Makkah, Pangeran Khalid Al-Faisal, seperti dikutip dari Arab News, proyek ini akan menjadi model pengembangan wisata di wilayahnya. Untuk itu, Pangeran Khalid sudah meminta Mohammad bin Abdulrahman Al-Mokhrij, Walikota Taif, untuk memimpin proyek besar ini. Dan menunjuk penasihat gubernur Makkah, Saad bin Mohammad Mariq, untuk membentuk pusat integrasi.

Pengembangan kawasan wisata terintegrasi  ini guna menarik lebih banyak lagi wisatawan ke Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan Visi 2030 yang bisa mendatangkan wisatawan sebanyak 1,5 juta orang sebelum tahun 2020. Selain tentunya juga membuka peluang bisnis bagi para investor.

Di Taif  sedang ada proyek pengembangan wisata terpadu lain. Yaitu Souk Okaz City yang berbiaya 775 juta Riyal (Rp2,75 triliun), termasuk untuk infrastruktur pendukung.  Diinisiasi oleh Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH) untuk mengimplementasikan the National Transformation Program (NTP) Arab Saudi, proyek besar ini juga bertujuan untuk membentuk destinasi wisata dan budaya yang terintegrasi di Taif. Pasar utamanya adalah turis domestik dari berbagai kalangan, juga wisawatan dari Jazirah Arab lainnya, baik bertujuan wisata religi, bisnis dan pelajar. Diharapkan proyek ini bisa mendatangkan 260 ribu wisatawan per tahunnya dan berkontribusi terhadap pendapatan daerah hingga sebesar 294 juta Riyal (Rp 1 triliun), serta menciptakan sekitar 1.250 unit kamar hotel dan 130 apartemen baru.

Berbagai sumber

Rekomendasi untuk Anda

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkait

Selengkapnya