HousingEstate, Jakarta - Salah satu kesalahan kita dalam hal mendesain rumah adalah menganggap fasad hanya sebagai bentuk paling luar dari rumah. Beberapa kalangan merancang fasad sedemikian rupa untuk menonjolkan gengsi maupun karakter si pemilik rumah. Sebenarnya tidak ada salahnya menonjolkan fasad untuk menunjukan karakter sang pemilik, tapi terkait dengan iklim kita, fasad juga memiliki fungsi penting agar rumah yang kita huni bisa nyaman.

Kalau melihat dari sisi karakter iklim kita, menurut Ren Katili, Arsitek dari Arsitektropis (Jakarta), itu ada lima: radiasi tinggi, temperatur tinggi, curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, dan kecepatan angin yang sangat rendah. “Fasad yang baik harus bisa merespon kelima hal ini,” ujarnya.

Pengajar arsitektur di Universitas Binanusantara (Binus) ini juga mengatakan, selain untuk menonjolkan karakter pemilik rumah, fasad juga sangat memengaruhi kenyamanan di dalamnya. Untuk itu perlu diperhatikan arah hadap rumah antara utara-selatan maupun timur-barat. “Karena posisi ekuator kita, menghadap arah manapun akan selalu tersinari matahari,” katanya.

Arsitek yang baik harus bisa membuat fasad yang sesuai dengan karakter iklim tropis itu. Misalnya, dengan memasang shading (naungan) atau pun barrier (penghalang) untuk menahan sinar matahari agar tidak sepenuhnya masuk ke dalam rumah. Ruangan tetap terang tapi adem. Shading bisa dari kayu, tamaman, atau material lain.

Permainan bukaan dengan menggunakan material kaca juga bisa dilakukan. Yang penting kita bisa menempatkan jendela secara tepat agar aliran udara keluar masuk secara optimal. “Fasad itu hampir sama fungsinya dengan atap. Hanya atap untuk menahan cuaca dari atas, sedangkan fasad berfungsi sebagai barrier dari depan,” tambah pengisi kuliah di Twitter (kultwit) seputar arsitektur ini. YI