HousingEstate, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) selama tahun 2013 mencatat laba bersih sebesar Rp570 miliar, tumbuh 18,99 persen dibanding laba bersih tahun 2012 sebesar Rp479 miliar.
“Kenaikan pendapatan tahun 2013 tersebut didorong lonjakan penjualan yang mencapai Rp15,05 triliun, tumbuh 21,86 persen dari sebelumnya Rp12,35 triliun pada tahun 2012,” kata ‘Corporate Secretary’ WIKA Natal Argawan, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Natal, penjualan WIKA tahun 2013 tersebut disokong lima segmen bisnis, yaitu jasa konstruksi, mekanikal elektrikal, industri, real estate, dan pertambangan.
WIKA menargetkan pada tahun 2014 akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp49,97 triliun.
Perolehan kontrak dihadapi ini terdiri atas target kontrak baru sebesar Rp25,83 triliun dan “carry over” dari tahun 2013 sebesar Rp24,14 triliun.
WIKA juga menargetkan penjualan (termasuk penjualan Proyek Joint Operations) pada 2014 sebesar Rp18,93 triliun atau naik 25,71 persen dari tahun 2013 sebesar Rp15,059 triliun.
Sementara itu, laba bersih (laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk) tahun 2014 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp678,65 miliar atau naik sebesar 22,27 persen dari tahun 2013 sebesar Rp570 miliar.
Untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2014, WIKA menganggarkan Rp1,99 triliun atau naik 11,8 persen dibandingkan dengan capex tahun 2013 sebesar Rp1,78 triliun.
Capex tahun 2014 terdiri dari capex WIKA induk Rp984 miliar dan capex anak perusahaan sebesar Rp1,01 triliun.
Komposisi Capex WIKA iinduk terdiri dari Pengembangan Usaha sebesar Rp362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan sebesar Rp304,2 miliar serta investasi aset tetap sebesar Rp317,1 miliar.
Kontrak Baru Hingga Pekan ke-IV Februari 2014 WIKA optimistis dapat mencapai target kinerjanya, hal ini terlihat dari pencapaian kontrak baru per 26 Februari mencapai Rp3,16 triliun atau 12,23 persen dari target kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Februari 2014 antara lain, Proyek Terminal BBM Pulau Sambu, Kep. Riau Rp573,09 miliar, Proyek Penimbunan Gasoline Tanjung Uban, Kep. Riau Rp445,31 miliar.
Selanjutnya, proyek Pengadaan Jasa Pembangunan Infrastruktur dan Gedung Baru (Construction of Infrastructure and New Buildings Development) ITB Rp178,66 miliar, Proyek Konstruksi Fisik Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Rp188,28 miliar, dan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Universitas Telkom di Bandung Rp110,22 miliar. Antara