HousingEstate, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan pada 2014 memperoleh total kontrak sebesar Rp49,97 triliun, terdiri atas target kontrak baru sebesar Rp25,83 triliun, dan “carry over” (pengalihan) dari tahun 2013 sebesar Rp24,14 triliun.
Corporate Secretary WIKA Natal Argawan, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengatakan optimistis kinerja perusahaan dapat mencapai target terlihat dari kontrak baru yang hingga 26 Februari mencapai Rp3,16 triliun atau 12,23 persen dari target kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun.
WIKA menargetkan penjualan (termasuk penjualan Proyek Joint Operations) pada 2014 sebesar Rp18,93 triliun atau naik 25,71 persen dari tahun 2013 sebesar Rp15,06 triliun.
Sementara itu, laba bersih (laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk) tahun 2014 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp678,65 miliar atau naik sebesar 22,27 persen dari tahun 2013 sebesar Rp570 miliar.
Untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2014, WIKA menganggarkan Rp1,99 triliun atau naik 11,8 persen dibandingkan dengan capex tahun 2013 sebesar Rp1,78 triliun.
Capex tahun 2014 dialokasikan untuk WIKA induk sebesar Rp984 miliar, dan anak perusahaan sebesar Rp1,01 triliun.
Adapun komposisi capex WIKA induk terdiri atas pengembangan usaha sebesar Rp362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan sebesar Rp304,2 miliar serta investasi aset tetap sebesar Rp317,1 miliar.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Februari 2014 antara lain, pengerjaan proyek Terminal BBM Pulau Sambu, Kep. Riau senilai Rp573,09 miliar, proyek Penimbunan Gasoline Tanjung Uban, Kep. Riau Rp445,31 miliar.
Selanjutnya, proyek pengadaan jasa pembangunan infrastruktur dan gedung baru (Construction of Infrastructure and New Buildings Development) ITB Rp178,66 miliar, proyek konstruksi fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta Selatan Rp188,28 miliar, dan proyek pembangunan Gedung Kuliah Universitas Telkom di Bandung Rp110,22 miliar. Antara