HousingEstate, Jakarta - Banyak yang salah duga mengenai lokasi tanah termahal di Jakarta. Orang mengira lokasinya di segitiga emas Jakarta (Jl Jend Sudirman, Jl Gatot Subroto, Jl HR Rasuna Said) atau permukiman elit Menteng. Ternyata semuanya salah. Tanah termahal ada di Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seharga Rp196 juta/m2. “Tapi itu harga permintaan bukan harga transaksi,” kata Steven Sepang, Marketing Associate Century21, broker properti di Jl Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan.

Menurut Steven, di Jl Sriwijaya, Jl Patimura, Jl Jenggala yang dikenal tempat mukim orang-orang kaya harga tanahnya tidak mengikuti harga pasar. Mereka boleh dibilang tidak butuh “duit receh.”  Kalau ada tetangganya buka harga akan ada yang mengikuti dengan harga lebih tinggi. Beberapa nama tersohor yang tinggal di kawasan ini antara lain Guruh Soekarno Putra (Jl Sriwijaya) dan Arifin Panigoro, bos Medco Group, yang tinggal di Jl Jenggala.

Harga tanah yang disebut Steven itu merupakan contoh penawaran tertinggi di kawasan itu.  Sejumlah rumah yang ditawarkan di pasar seken harganya jauh di bawahnya meskipun itu juga masih tinggi. Misalnya rumah dengan luas bangunan 500 m2, tanah 1.000 m2 ditawarkan Rp125 miliar. Kalau bangunannya Rp4 juta/m2, harga tanahnya menjadi Rp123 juta/m2. Contoh lainnya bangunan 800 m2, tanah 1.030 m2 seharga Rp92 juta (tanahnya Rp90 juta/m2).

Karena harganya terlampau tinggi kalangan broker sulit untuk bertransaksi. Kawasan Kebayoran Baru yang paling  hot di sekitar Jl Hang Lekir, Jl Hang Jebat, dan Jl Hang Tuah. Di situ harganya berkisar  Rp65 – 70 juta/m2. Wilayah lain di Kebayoran baru yang harganya cukup tinggi di Jl Senopati dan Jl Airlangga seharga Rp88 juta/m2. Sementara di Jl Tulodong  berada persis di belakang SCBD (Sudirman Central Business District) harga tanahnya Rp97 juta/m2.

Kawasan lain yang harganya tinggi Pondok Indah, Jakarta Selatan, terutama di Bukit Golf. Di sini harganya berkisar Rp110 – 115 juta/m2, sedangkan di luar Bukit Golf penawarannya Rp60 – 70 juta/m2. “Bangunan umumnya di atas 200 m2 dengan perhitungan bila lantainya marmer dihitung Rp4,5 juta/m2, di bawah marmer Rp3,5 juta/m2,” tambah Steven. Yudis