HousingEstate, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Bali-Nusa Tenggara pada 2013 diperkirakan mencapai 5,53 persen (yoy), lebih tinggi dibanding 2012.
Salah satu pendorongnya adalah investasi yang tahun itu tumbuh 13,2 persen (yoy), lebih tinggi dari tahun sebelumnya 11,4 persen , kata Manager Peneliti Kantor Perwakilan BI Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara, Ignatius Adhi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, sebagian besar investasi yang ada di wilayah Bali-Nusa Tenggara disumbang oleh kondisi Provinsi Bali dengan proporsi lebih dari 50 persen.
Sesuai data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa investasi berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) relatif besar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia terutama Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Jumlah PMDN yang masuk ke Bali dan Nusa Tenggara perioda 2013 sebesar Rp4,4 triliun, sekitar 68 persen diantaranya disumbang oleh Provinsi Bali dengan nilai Rp2,98 triliun.
Sementara PMDN di Provinsi NTB dan NTT masing-masing Rp1,4 triliun dan Rp17,6 miliar. Masalah infrastuktur dan pasokan sumber energi merupakan hambatan utama investasi di Provinsi NTT.
Selain itu, kontur geografis provinsi yang berbentuk kepulauan dengan tiga pulau utama sangat menghambat konektivitas antarpusat pertumbuhan ekonomi.
Adhi Nugroho menyebutkan, untuk mendorong peningkatan investasi di masa depan, Bank Indonesia melalui fungsinya sebagai mitra strategis pemerintah daerah melakukan koordinasi aktif dengan pengambil kebijakan di daerah untuk menarik minat para investor dalam mendorong investasinya di Bali.
Saat ini, Bank Indonesia sedang mengembangkan forum strategis ekonomi dan keuangan regional untuk mensinergikan langkah ke depan pemangku kebijakan dan agen ekonomi lainnya seperti kalangan pengusaha.
Salah satu sasarannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi. Selain mendorong investasi melalui sisi pengambil kebijakan, Bank Indonesia juga berupaya menjangkau sektor usaha poduktif.
Publikasi hasil kajian ekonomi secara rutin setiap tiga bulan merupakan salah satu komitmen Bank Indonesia untuk memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi Bali kepada masyarakat, ujarnya. Antara