Selasa, November 4, 2025
HomeBerita PropertiRagam dan Fungsi Pagar

Ragam dan Fungsi Pagar

Pagar harus estetis karena merupakan bagian dari fasad rumah.

Sesuai namanya pagar memang untuk memagari rumah sekaligus pembatas lahan dengan area lain di luar rumah. Menurut Ahsanul Haq, prinsipal Adab Sthapati architecture interior, pagar berfungsi sebagai pengaman sekaligus penguat tampilan fasad dan estetika rumah secara keseluruhan. “Jadi, pagar harus unite (menyatu) dengan rumah dan memenuhi selera estetis, tidak hanya berfungsi keamanan,“ katanya.

Ragam & Fungsi Pagar

Sebab itu bagian detail dari sebuah rumah harus ada atau terwakili di pagar. Misalnya, kalau rumah banyak menggunakan unsur kayu, harus ada kayu juga pada pagar. Bisa saja pagar dibuat kontras dan “terpisah“ dengan rumah. Tapi, kontrasnya tetap dalam konteks yang selaras. “Misalnya, desain dan bahannya berbeda tapi sama-sama menggunakan unsur tanaman,“ kata Anol, panggilan akrab Ahsanul.

Komunikasi

Tidak seperti desain rumah yang bisa dikategorikan sebagai modern, minimalis, tropis, klasik dan lain-lain, pagar menyangkut bidang atau bentuk sehingga dalam terjemahan arsitektur lebih mencuatkan kesan, bukan suasana. Kalau ruang bisa mewakili suasana seperti nyaman atau hangat, pagar menghadirkan kesan seperti angker atau tertutup. Artinya, pagar tidak bisa dikategorikan gayanya.

ragam dan fungsi pagar 2 (pagar besi & tanaman)

“Karena itu pagar juga bisa berfungsi sebagai alat komunikasi,“ ujar sarjana arsitektur dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu. Dengan pagar tertutup rapat atau tinggi menjulang, orang seakan menegaskan isolasi atau eksklusifitas dirinya dari lingkungan sekitarnya. Di sini fungsi pagar bukan lagi estetis tapi ekspresi eksistensi dan identitas pemilik rumah.

Sebaliknya pagar tinggi yang dibuat transaparan seolah mengatakan, rumah hanya bisa diakses orang-orang tertentu. Begitu pagar dibuka semua, pemilik menyatakan welcome dengan siapa saja yang datang. Bila ditutup sebagian, maksudnya sedang tidak ingin diganggu atau sedang bercengkerama dengan keluarga.

Jenis

Kita harus memahami lokasi rumah sebelum bicara jenis dan material pagar yang tepat. Ada rumah di jalan besar, jalan kecil, hoek, tusuk sate dan lain-lain. Pilihan ditentukan faktor keamanan, aksesibilitas, polusi suara (noisy) dan udara.

Rumah yang agak ramai di sudut jalan sebaiknya tidak membuat pagar tepat di sudut keramaian sebagai akses masuk ke garasi. Rumah di hoek tidak membuat pagar masif di bagian hoek untuk mencegah kecelakaan. Sebaliknya, rumah tusuk sate perlu membuat pagar masif di bagian tusuk satenya untuk mengurangi noisy.

Pagar dari besi dikombinasi pepohonan akan menjadi buffer suara dan polutan. Begitu juga pagar tembok dengan struktur kasar. Pagar di lokasi yang minim polusi suara dan gas buang (CO2) bisa dibuat transparan secara visual dengan tetap memerhatikan fungsi pengamannya.

Besi hollow

Pagar bisa menjadi bahasa visual dan menampilkan kesan
Pagar bisa menjadi bahasa visual dan
menampilkan kesan

Saat ini bisa dibilang penggunaan besi hollow untuk pagar menjadi tren. Tak perlu lagi bahan plastik untuk menghalangi pandangan dari luar ke dalam. Dengan bentuk kotak dan dipasang vertikal dengan kerapatan tertentu, bagian dalam rumah tidak akan terlihat dari samping kecuali persis dari depan. Pagar dengan posisi vertikal juga lebih aman karena tidak ada pijakan untuk dipanjat.

Pada suku tertentu pagar harus ditumbuhi pohon seperti nangka, kelapa kuning dan lain-lain. Ada juga yang pagarnya diisi air atau kolam. “Pilihan bisa sangat beragam dan kontekstual. Yang penting fungsi utamanya terpenuhi: estetis, aman dan nyaman,“ jelas Anol. Yudiasis Iskandar

Pagar Dalam ClusterPagar pada rumah deret dalam cluster real estat sebaiknya mempunyai kontinuitas ruang dengan sekitarnya. Kalaupun berbeda, harus tetap memiliki persamaan. Misalnya, materialnya sama kendati desainnya berbeda. Dengan begitu keasrian yang padu tetap terjaga di areal cluster.

Pagar bisa menjadi bahasa visual dan menampilkan kesan
Pagar bisa menjadi bahasa visual dan menampilkan kesan

Rumah dalam cluster juga tidak menekankan pada keamanan fisik, karena pengamanan sudah dilakukan di gerbang utama hunian. Karena itu bisa saja pagar hanya sebagai isolasi yang tidak berbentuk fisik. Misalnya, berupa jalan setapak atau semacam gapura menuju ke dalam rumah.

Tanaman sangat baik digunakan pada rumah dalam cluster sebagai pembatas visual ruang luar dengan ruang dalam. Bisa juga memakai struktur besi, dilingkupi tanaman seperti teh-tehan, pisang-pisangan atau perdu. Dapat pula dibuat batas dengan tanaman berjenjang mulai dari perdu, pohon-pohon kecil sampai tanaman tinggi.

Berita Terkait

Ekonomi

Triwulan III Bank Jakarta Raih Laba Rp520 Miliar, Ditopang Kredit UMKM

Bank Jakarta tetap mencatatkan kinerja positif hingga triwulan III...

Penyaluran Kredit OCBC Naik 2 Persen, Raih Laba Rp3,82 Triliun

Bank OCBC mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar...

Januari-September 2025 Bank CIMB Niaga Raih Laba Rp6,7 Triliun

Bank CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi...

Program Magang Batch 2 Dibuka, Catat Jadwal Pendaftaran dan Seleksinya

Setelah meluncurkan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch...

Berita Terkini