HousingEstate, Jakarta - Rumah dimana pun dan sebagus apapun biasanya menjadi habitat makluk lain selain manusia untuk melanjutkan kehidupannya. Dalam dunia kedokteran makluk lain di dalam rumah itu biasa disebut dengan hama. Keberadaannya menggaggu penghuni rumah, misalnya berkurangnya rasa nyaman, merusak perabotan, hingga potensi menyebabkan penyakit berbahaya.
Menurut Upik Kesumawati Hadi dari Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman (UKPHP) Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), ada beberapa jenis hama yang biasa hidup di pemukiman bersama-sama dengan manusia. Mereka umumnya senang dengan lingkungan kotor, lembab, dan gelap. “Karena itu yang paling penting adalah menjaga kebersihan rumah dan menyediakan bukaan yang cukup sehingga rumah tidak lembab. Jadi yang tidak nyaman justru hamanya sehingga dia mencari tempat hidup di luar rumah,” katanya.
Menurut Upik ada beberapa jenis hama yang biasa hidup di rumah dan berpotensi bahaya bagi manusia. Berikut ini jenis-jenisnya:
Nyamuk
Ada sekitar 2.960 jenis nyamuk di dunia dan sebanyak 457 jenisnya ada di Indonesia. Hewan pengisap darah ini merupakan vektor penyakit demam berdarah, demam kuning, malaria, chikungunya, culex, maupun filariasis penyebab kaki gajah.
Lalat
Bernama latin musca domestica atau lalat rumah, jenisnya tidak kurang dari 3.900 spesies dengan perilakunya bergerombol dan menghindari sinar matahari langsung. Jarak terbangnya sekitar 1-5 km dengan bulu-bulu halus pada tubuh, kaki, dan bagian mulut lalat dapat memindahkan patogen. Sambil mengonsumsi makanannya, lalat juga memuntahkan lagi sebagian makanannya (regurgitasi). Hewan ini dapat menjadi pengantar untuk penyakit-penyakit disentri, kolera, salmonelosis, polio, trachoma, hepatitis, sampai “hanya“ cacingan.
Kecoa
Binatang primitif ini hidup dalam tiga tahap: telur, nimfa, dan dewasa. Merupakan patogen penyebar penyakit mulai dari protozoa, bakteri, virus, dan cacing. Bisa menyebabkan alergi sampai digigit (meskipun jarang). Aktif pada malam hari sementara siang hari lebih banyak bersembunyi.
Semut
Serangga sosial yang sukses berkoloni ini hidup dengan membangun sarang permanen. Selain mengganggu, semut juga bisa menjadi vektor penyakit pada manusia.
Rayap
Rayap merupakan serangga sosial sejati dengan 2.500 jenis dan sekitar 200 spesiesnya ada di Indonesia. Rayap bisa sangat merusak pada bagian rumah yang menggunakan kayu. Selain itu rayap juga bisa merusak perabotan, buku, dan lainnya. Bila sudah terlihat kotoran atau jejak-jejak tanah pada rumah, itu berarti rumah kita sudah terkena serangan rayap.
Tikus
Hewan ini tak diragukan lagi dalam hal menularkan penyakit, seperti pes, leptospirosis, tipus, dan lainnya selain juga merusak bahan makanan dan perabot rumah tangga. Binatang pengerat ini selalu aktif bergerak dengan selera makan yang sangat besar. Jenis tikus juga sangat banyak, namun yang umum kita temui adalah tikus got (rattus norvegicus), tikus atap (rattus tanezumi), atau mencit (mus domesticus). Tikus pengelihatannya sangat buruk, bahkan buta. Ia bergerak dengan penciuman dan sensor-sensor di seluruh tubuhnya, karena itu tikus bergerak di sepanjang dinding. Makanya bila ingin menggunakan racun tikus, simpan umpan di sepanjang dinding dan jangan menyimpan racun di tempat yang sama dua kali. Umumnya menjadi masalah, karena tikus yang mati setelah memakan racun bau bangkainya akan sangat mengganggu di tempat yang sulit dijangkau.
Secara umum, sifat hama seperti tikus, kecoa, rayap, maupun nyamuk hidup di tempat-tempat yang gelap dan lembab. Nyamuk dibedakan lagi, bila yang dewasa menyukai tempat gelap dan lembab, jentik atau larvanya hidup di genangan air yang ada di sekitar rumah. Untuk itu Upik sangat menekankan tindakan preventif seperti penelusuran yang menjadi sumber maupun tempat habitat hama.
Penting juga menanggulangi hama di rumah secara terpadu yang melibatkan seluruh warga masyarakat karena sifat hama yang mudah menyebar. “Satu kawasan tersebut perlu menjaga sanitasi lingkungan, penyemperotan pestisida yang terjadwal, jadi perlu ada program yang terencana, sistematis, dan terkoordinasi sehingga kawasan tersebut terbebas dari hama,” tegasnya. Yudis