HousingEstate, Jakarta - Menyusul kota metropolitan Jakarta, Kota Malang, Jawa Timur, membangun rumah susun sewa (Rusunawa) untuk masyarakat miskin. Rusunawa tahap pertama dibangun di kawasan Buring I, Kedungkandang, saat ini sudah diresmikan.  Rusunawa ini diprioritaskan untuk masyarakat miskin yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas dan mereka yang tinggal kawasa perkotaan yang kumuh.

Rusunawa ini dibangun dari dana hibah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp12 miliar di lahan milik Pemkot Malang seluas 1.500 m2. Jumlah huniannya sebanyak 196 unit. “Kalau dihitung dengan nilai tanahnya Rusunawa ini menghabiskan dana sekitar Rp25,6 miliar, termasuk dana pendamping dari APBD,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang, Djarot Edi Sulistyono.

Harga sewanya cukup terjangkau masyarakat tidak mampu. Nilainya bervariasi sesuai letak lantai. Lantai satu tarif sewanya Rp75 ribu per bulan, lantai dua Rp175 ribu/bulan, lantai 3 Rp150/bulan, lantai 4 Rp125 ribu/bulan, dan lantai 5 Rp100 ribu/bulan. Djarot menjelaskan, bangunan rusunawa tersebut terdiri dari dua blok (twin block), masing-masing terdiri dari lima lantai dengan jumlah kamar setiap blok sebanyak 96 unit untuk umum dan dua unit untuk difabel.

Unit huniannya cukup memadahi, seluas 24 m2 terdiri satu kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan balkon untuk menjemur pakaian. Seluruh ruangan berlantai keramik, kecuali kamar mandi yang berlantai dan berdinding keramik dengan kloset duduk serta shower. Lingkungan rusunawa juga dilengkapi taman di sisi kanan kiri berhadapan dengan unit rusunawa, area parker, dan aula pertemuan. “Rusunawa yang sudah ditempati jangan dipindahtangankan dan jangan kembali ke pemukiman di bantaran sungai,” kata Wali Kota Malang Moch Anton, seperti dikutip Antara.

Menyusul peresmian Buring I Pemkot Malang langsung membangun rusunawa Buring II di belakang GOR Ken Arok. Anggarannya pembangunannya tetap dari Kementrian PU.
“Spesifikasi dan model bangunan mengacu pada Rusunawa Buring I, bahkan modelnya juga sama,” terang Djarot. Saat ini, lanjutnya, sudah ada ratusan keluarga yang masuk daftar tunggu untuk menghuni Rusunawa Buring II. Setelah ini pembangunan Rusunawa akan dilanjutkan di Tlogomas, Kasin, dan di Jl Bingkil. (*)