Senin, September 8, 2025
HomeDIAProfilYan Mogi “Saya Pengagas Konsep ITC”

Yan Mogi “Saya Pengagas Konsep ITC”

Tidak Memanfaatkan REI

Ada rumor tidak sedap menerpa Yan Mogi berkaitan dengan kongsi dan take over proyek-proyek yang mengalami kesulitan keuangan itu. Ia dituding memanfaatkan posisi sebagai ketua umum REI untuk membesarkan bisnisnya. Menjawab rumor itu Yan Mogi menyatakan, ia bukan orang baru di lingkungan REI. Sejak 1985 sudah aktif di organisasi yang didirikan dedengkot properti Ciputra itu. Waktu itu ia belum jadi pengurus, baru terlibat di kepanitiaan seperti rakernas dan munas.

Ia aktif di REI atas inisiatif pribadi, bukan karena disuruh pemilik SMG. “Saya melihat banyak orang besar properti di REI, saya ingin belajar,” katanya. Empat tahun kemudian baru ia memegang jabatan di DPD REI DKI dan REI pusat sebelum akhirnya menjadi ketua umum DPP REI (2001 – 2004). Ia tidak menampik setelah menjadi ketua umum bisnisnya makin bersinar. Tapi, itu bukan karena ia memanfaatkan REI.

“Saya tidak pernah memanfaatkan REI, tapi manfaat REI saya nikmati. Ini timbal balik karena saya sudah membuang waktu untuk REI,” katanya. Mengenai take over sejumlah proyek developer lain, ia menyatakan hal itu dilakukannya karena dimintai bantuan bukan karena mau mencaplok.

Itu pun tidak digarapnya sendiri. Ia mengajak developer lain urunan. Ia juga tetap mempertahankan bagian saham pemilik lama. “Kalau saya rakus, mending jalan sendiri. Ini saya ajak teman-teman. Saham saya hampir sama dengan mereka. Jadi, everybody happy,” katanya.

Ia menambahkan, banyak developer yang mengalami kesulitan berharap ia membantu dengan mengucurkan dana. Ia tidak bisa seperti itu. “Saya bukan sinterklas. Kita harus tahu posisi masing-masing, mengerti saya bukan sinterklas, tapi tahu juga mereka bukan tidak mendapat apa-apa,” tutur Yan Mogi.

Mengenai niatnya menjadi ketua umum REI untuk kedua kalinya, ia menyatakan sekedar merespon keinginan “arus bawah” yang muncul dalam Rakernas REI 2003. Mereka melihat perannya menggolkan SMF (Juni atau Juli 2005 dibentuk), mempertahankan subsidi KPR, membangun kantor REI, memulai pembangunan rumah susun, dan meningkatkan realisasi pembangunan RS dari semula hanya 30.000 unit menjadi 60.000 unit saat ini.

“Mereka bilang, kenapa nggak Pak Yan lagi. Saya jawab, AD/ART nggak bisa (seseorang menjabat ketua umum lebih dari satu kali). Mereka bilang, kan bisa (diubah),” katanya. Karena itulah DPP membentuk panitia penjaringan calon ketua umum dan panitia evaluasi AD/ART. Selanjutnya, biarkan musyawarah anggota (munas) sebagai suara tertinggi yang menentukan.

Jangan belum apa-apa sudah ada yang teriak: tidak bisa, dengan dalih melanggar AD/ART. Baginya, itu justru tidak demokratis. “Kalau nanti munas memutuskan lain karena menganggap ada calon yang lebih baik, monggo,” katanya. Menurutnya, para anggota REI juga tidak bodoh. Mereka sudah punya track record calon-calon yang maju. “Tidak bisa orang sebulan keliling, terus anggota bisa diyakinkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ia punya target dalam berbisnis atau berorganisasi. Tapi, ia juga bukan orang yang ngoyo. Ia tidak akan maju kalau merasa belum siap. “Tapi, sekali saya maju, berarti saya sudah siap pasang badan dan menanggung risikonya. Karena itu tidak pernah melakukan rekayasa apapun untuk mendapatkan dukungan anggota REI.”

“Saya pengen duduk kalau memang didudukkan. Kalau merekayasa demi kepentingan bisnis pribadi atau kelompok, aduh…muka saya belum setebal itu. Kesibukan saya juga bejibun,” ujarnya. Kalau terpilih lagi, targetnya menggenjot realisasi pembangunan RS lebih tinggi. Yoenazh K Azhar, Samsul A Nasution

Sumber: Majalah HousingEstate

Dapatkan Majalah HousingEstate di toko buku atau agen terdekat.
atau
Unduh versi digitalnya WayangForce, Scoop & Scanie.

Berita Terkait

Ekonomi

Kiprah BSI Dorong Green Zakat, dari Green Building Hingga One Home One Tree

Bank BSI terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi...

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Berita Terkini