HousingEstate, Jakarta - Sejak ada jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), kawasan Cibubur, Jakarta Timur, dan wilayah sekitarnya berkembang menjadi kantong permukiman cukup padat. Awalnya hanya kawasan di sekitar gerbang tol Cibubur yang dilirik jadi perumahan. Sejalan semakin besarnya permintaan terhadap hunian menengah pengembangan perumahan kemudian meluas hingga ke Cileungsi dan Gunung Putri. Perumahan yang dikembangkan bukan lagi puluhan tapi ratusan, bahkan ribuan hektar.
Kota Wisata (600 ha), Legenda Wisata (140 ha), CitraGrand (250 ha), Citra Indah (800 ha), Harvest City (1.050 ha) adalah beberapa contoh fenomena itu. Masih ada perumahan lain cukup luas seperti Metland Cileungsi dan Metland Transyogi yang luasnya di bawah 150 ha. Itu belum menyebut perumahan skala menengah dan kecil yang jumlahnya tal terhitung.
Semua perumahan itu aksesnya mengandalkan Jl Trans Yogi, jalur utama selepas pintu tol Cibubur hingga Cileungsi. Jalan empat lajur (dua di kanan dan kiri) itu tidak didesain untuk menerima beban sedemikian besar. Akibatnya, pada jam-jam sibuk di pagi dan petang kemacetan parah terjadi di sepanjang jalan ini.
Problem ini tampaknya belum akan terpecahkan dalam waktu dekat. Angkutan cepat massal seperti monorel yang pernah digagas Menteri BUMN Dahlan Iskan dari Cibubur ke Cawang, Jakarta Timur, belum ada perkembangannya. Salah satu alternatifnya memilih tempat tinggal dekat jalan tol. Pilihan ini setidaknya akan terhindar dari kemacetan di jalan arteri. Ada beberapa perumahan menengah dan menengah atas dipasarkan dekat gerbang Cibubur dalam radius 1,5 – 2 km. Kendati terbatas masih ada yang memasarkan rumah Rp500-700 jutaan, seperti Prima Residence dan Trevista Cibubur. Tapi sebagian besar harganya di atas Rp1 miliar, bahkan ada perumahan yang memasarkan rumah seharga Rp10 miliar. Berikut lima perumahan di sekitar gerbang tol Cibubur. Pras