BI: Harga Properti Perumahan Masih Tren Meningkat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Makassar, Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, Suhaedi mengatakan pada triwulan I 2014 harga properti perumahan di pasar primer masih dalam tren yang meningkat.
“Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan BI dengan melihat data pertumbuhan harga rumah yang ternyata masih menunjukkan tren meningkat selama lima tahun terakhir,” kata Suhaedi menanggapi prospek harga perumahan di wilayah kerjanya, Sabtu.
Berdasarkan data BI Makassar diketahui bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan pertama 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 5,79 persen dibandingkan triwulan sebelumnya atau naik 14,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut, menurut Sahaedi, karena selama lima tahun terakhir permintaan masyarakat masih tinggi terhadap rumah tempat tinggal.
Sementara faktor yang disinyalir memicu kenaikan harga rumah adalah kenaikan harga bahan bangunan, kenaikan upah pekerja dan biaya perizinan yang relatif mahal.
Kenaikan harga rumah itu terjadi pada seluruh tipe rumah dengan kenaikan tertinggi pada rumah tipe kecil (16,23 persen, year of year (yoy)), menyusul tipe menengah *13,55 persen, yoy) dan tipe besar (12,34 persen yoy).
Sedang apabila dilihat secara triwulan, kenaikan harga tertinggi juga terjadi pada rumah tipe kecil (8,10 persen, qtq), diikuti tipe menengah (5,94 persen, qtq) dan tipe besar (3,34 persen, qtq).
Dari sisi pembiayaan, ungkap Suhaedi, sebagian besar responden mengutarakan bahwa pinjaman bank dan dana internal perusahaan tetap menjadi sumber utama pembiayaan properti.
Sedang dari sisi konsumen, fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) tetap menjadi pilhan utama sumber dana dalam melakukan transaksi pembelian properti. Ant