HousingEstate, Jakarta - Anda barangkali salah satu orang yang pernah punya pengalaman tidak mendapat hotel di Puncak, Bogor, Jawa Barat, saat akhir pekan atau masa liburan. Kalau sudah begini acara berlibur bersama keluarga bisa berantakan. Puncak masih menjadi destinasi wisata favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Kendati lingkungan alamnya sudah tidak senyaman dulu Puncak masih menawarkan wisata alam yang menarik bagi keluarga. Hutan wisata Cibodas, Taman Safari, air terjun, kebun teh adalah sebagian obyek wisata yang digemari.
Vila dan rumah terkadang juga sulit didapat. Kalau pun ada kondisinya kadang tidak sesuai harapan. Fasilitas tidak ada, bangunannya kurang bagus, atau lokasinya meliuk-liuk di jalan sempit. Pengalaman seperti ini tidak perlu terjadi bila Anda ke hotel Sahid Eminence di Ciloto. Asal memberi tahu lebih dulu kepada petugas hotel soal rencana kedatangan, Anda bisa langsung masuk kamar hotel tanpa dipungut bayaran.
Tapi untuk mendapat perlakuan khusus seperti ini ada syaratnya. Anda harus membeli salah satu unit kamar Sahid Eminence itu. Sahid Eminence adalah kondominium hotel (kondotel) yang dijual putus (strata title) kepada konsumen. Pemilik unit di sini mendapat jatah menginap (complementary) sebanyak 30 point per tahun. Hari-hari biasa (week days) diitung 1 point, week end 2 poin, dan high seaseon (idul fitri, natal, tahun baru) 3 point.
Proyek yang dikembangkan PT Kurnia Propertindo Sejahtera itu terdiri 271 unit kamar (juniot suite). Luas unitnya 41 m2 seharga Rp1,13 miliar. Kondotel setinggi 15 lantai yang dikembangkan di atas area seluas 6 ha targetnya beroperasi tahun 2016. “Konsepnya resort hotel dengan kategori bintang empat,” kata Nindi Putri, staf pemasarannya.
Kondotel ini berada di lembah dengan panorama persawahan, sungai, dan gunung. Di dalamnya akan dilengkapi beberapa kolam renang,outbond, jogging track, mini zoo, futsal, dan komersial.
Seperti kondotel pada umumnya, Sahid Eminence merupakan properti investasi. Pemiliknya akan menerima imbal hasil dari penyewaan kamar. Selama masa pembangunan (2 tahun) konsumen mendapat nilai sewa 24 persen (12 persen/tahun) yang bisa digunakan untuk mengurangi harga pembelian.
Nindi mengatakan, pembagian keuntungan antara pemilik dengan operator 50:50 dimulai tahun ke-3 yang berlangsung selama 10 tahun. Dengan asumsi tingkat hunian (okupansi) 70 persen dan tarif sewa Rp1,3-1,9 juta/kamar/malam, break event point (BEP) atau balik modal akan didapat pada tahun ke-8. Pras