HousingEstate, Jakarta - Ikea baru saja merilis laporan survei atas 8 ribu orang di sejumlah kota di dunia. Survei bertajuk  “Life at Home” itu untuk mencari gambaran tentang kehidupan sehari-hari para kaum urban. Laporan survei itu menerangkan antara lain, banyak orang ingin menimang dan ingin melakukan lebih dari yang sudah mereka lakukan selama ini. Banyak orang juga menyatakan kalau dirinya stres ketika bangun pagi karena tidur terlalu larut. Penyebabnya, mulai dari sibuk mencari-cari barang di dalam rumah hingga mencari “kehidupan”.  Satu yang menarik dan bisa jadi tak pernah Anda kira, mereka juga bekerja saat di toilet.

Dalam era digital seperi saat ini, bekerja bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, termasuk di semua bagian rumah. Bahkan di dalam kamar mandi yang mungkin sebelumnya dianggap sebagai tempat menyendiri dimana tidak mungkin menanggapi email dari bos sekarang sudah lumrah dilakukan. Cara kerja seperti ini sekarang semakin digandrungi kebanyakan warga New York, demikian hasil laporan survei perusahaan furnitur asal Swedia itu.

Sebanyak 17% New Yorkers yang disurvei mengaku kalau mereka juga bekerja dan belajar di toilet. Jumlah yang sama pun didapat oleh warga Stockholm Swedia. Sementara itu, hanya 10% warga Berlin, London, Moscow, Mumbai, Paris dan Shanghai yang melakukan hal serupa.

Survei ini semakin menegaskan bahwa warga New York memang workaholics, sekaligus menunjukkan bahwa batas antara rumah dan tempat kerja menjadi samar. Di saat yang sama kehidupan kota yang semakin mahal, mendorong banyak orang untuk tinggal di unit apartemen yang mungil, namun dengan gaya hidup bekerja seperti itu maka tempat tinggal semakin menjadi tempat yang multifungsi.

“Fungsi-fungsi ruang secara tradisional sudah tidak lagi ada dan kita kelihatannya akan melakukan apa saja, dimana saja dan kapan saja,” demikian pernyataan survei tersebut. Di era digital seperti sekarang tren ini memang dimungkinkan.  Bekerja di tempat tidur, di meja dapur atau di sofa bukan lagi fenomena baru, tetapi sudah menjadi gaya hidup masa kini.

Sayangnya, survei itu tidak menunjukkan berapa orang yang masih tetap bekerja dengan menggunakan produk Ikea yang sesuai fungsi khususnya, seperti di meja kerja atau belajar misalnya. Tapi secara tersamar, ini memberi tahu strategi baru Ikea dalam memasarkan furnitur yang akan lebih bersifat multitasking. Siapa tahu nanti ada produk toilet-desk combo. Ayu

(Sumber: Fast Company)