Ruang Bawah Tanah Monas Diperluas Untuk PKL
Ruang bawah tanah Monumen Nasional (Monas) yang dimanfaatkan untuk museum rencananya akan diperluas. Perluasan tersebut akan dipakai untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) yang terdaftar di kawasan Monas.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok), ruang bawah tanah di Monas akan dibangun karena memiliki banyak fungsi untuk ruang publik hingga menampung PKL. “Ruang bawah tanah Monas itu berfungsi untuk ruang publik, desain perluasannya sedang dikerjakan, semoga tahun ini bisa selesai sehingga tahun depan sudah bisa mulai dibangun,” ujar Ahok di Balaikota, Rabu (11/6).
Nantinya seluruh PKL di kawasan Monas akan direlokasi di ruang bawah tanah tanpa dibebani pungutan. Relokasi PKL ini bertujuan membuat kawasan Monas lebih tertib dan tidak semrawut. Ahok mengakui banyak aparat yang bermain sehingga kawasan Monas sulit ditertibkan. “Kita sudah pantau apa yang menyebabkan kesemerawutan kawasan Monas selama ini. Harus diakui memang banyak oknum petugas yang bermain, nanti akan saya copot siapa saja yang nggak becus bekerja,” tegasnya.
Untuk merealisasikan rencana ini Pemprov DKI memerlukan dukungan sponsor dari dunia usaha. Sekarang mereka juga diakomodir untuk berjualan di Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang berlangsung di kawasan Monas yang pembukaannya berlangsung hari Selasa (9/6).
Ahok mengatakan, untuk memperbaiki penyelenggaraan PRJ tahun depan Pemprov DKI akan menggunakan electronic money (e-money) untuk setiap transaksi. Ini berlaku untuk semua termasuk PKL. Selain untuk mengetahui omzet penjualan, metode e-money juga dapat mendeteksi mana produk yang laku dan tidak. Yudis