HousingEstate, Jakarta - Sebagian besar orang terlanjur menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah milik para pakar ekonomi atau akademisi. Maklumlah, ilmu ekonomi yang selama ini dipelajari di kelas adalah bermacam topik penuh dengan persamaan matematik, rumus, grafik, kurva (dengan segala kerumitannya), nampak tidak nyambung dengan aktifitas sederhana sehari-hari. Akibatnya, ilmu yang dipelajari dengan susah payah itu lenyap begitu saja setelah ujian semester usai.

Padahal, jika dicermati, banyak sekali masalah keseharian yang bisa dijelaskan oleh ilmu ekonomi. Dengan berpikir layaknya seorang ekonom, kita akan mampu membuat pilihan, juga keputusan dengan lebih baik.

Sebagian besar topik dalam ilmu ekonomi mempelajari tentang bagaimana seseorang memilih dalam kondisi kelangkaan. Sudah pasti, uang adalah salah satu yang paling mendominasi sebagai faktor kelangkaan. Walaupun sebenarnya pemahamannya lebih luas dari itu. Waktu adalah salah satu sumber daya yang langka bagi sebagian besar orang di masa kini. Memutuskan ya atau tidak menemani anak istri berlibur di hari Sabtu dan Minggu, bagi sebagian orang sekarang bukan permasalahan tersedia uang atau tidak, tetapi ada waktu atau tidak.

Setiap pilihan dalam kehidupan kita, melibatkan elemen penting, yaitu kelangkaan. Bukan hanya uang dan waktu, tetapi dalam dimensi yang lebih beragam. Cermati siklus hidup kita. Sejak bangun pagi hari hingga tidur kembali malam hari, kita dihadapkan pada berbagai macam pilihan, dan di dalamnya elemen kelangkaan selalu ada.

Secara natural manusia normal akan bergerak menghindari kelangkaan. Kalimat ‘menyimpan kekayaan untuk hari tua’ tentu tidak asing bagi kita. Kekayaan sekarang disimpan untuk menghindari kelangkaan kekayaan di hari tua. Ketika umur bertambah, kekayaan dapat diatasi, dan manusia berhadapan dengan elemen kelangkaan lain : kesehatan.

Begitulah, selama hidup pergulatan dengan elemen kelangkaan ini tidak akan pernah berhenti. Di mana peran ilmu ekonomi? Teori-teori yang dibangun para ekonom berguna membantu kita mengambil keputusan dengan lebih baik. Tanpa teori ekonomi, sebenarnya keputusan dan pilihan tetap bisa dibuat. Bedanya, dengan memahami ilmunya kita mampu memahami persoalan dengan lebih baik, sehingga keputusan dan pilihan yang diambil pun juga lebih baik.

Masalahnya, tidak semua orang membiasakan diri menggunakan kerangka pikir ekonomi dalam menghadapi pilihan-pilihan itu. Melalui artikel-artikel ini, kita sama-sama belajar bagaimana membiasakan diri menggunakan kerangka pikir ekonomi dalam melihat setiap persoalan. Heru Narwanto