Sabtu, Oktober 25, 2025
HomeBerita PropertiLebih Murah, Rumah Mewah di Dubai Diburu Investor Global

Lebih Murah, Rumah Mewah di Dubai Diburu Investor Global

Menyebut Dubai bisa jadi banyak orang berpikir bahwa untuk tinggal di Ibukota negara Uni Emirat Arab (UEA) ini harus merogoh kocek dalam-dalam. Ternyata tidak. Laporan Knight Frank bertajuk Dubai Prime Residential Report, Spring 2014,  menunjukkan bahwa harga jual rumah mewahnya terhitung ‘murah’. Dengan 1 juta dollar AS, di Dubai bisa membeli hunian mewah berukuran 146 m2. Bandingkan dengan London, dengan nilai uang yang sama, di ibukota Inggris itu hanya dapat unit berukuran seperenamnya.

Rumah di Dubai
Rumah di Dubai

Di Hong Kong, lebih kecil lagi, sepertujuh dari yang bisa didapat di Dubai atau sekitar 21 m2.  Bahkan harga di Sao Paulo, Brazil dan Mumbai, India, dua kota dari negara sedang berkembang,  melebihi di Dubai. Di kedua kota tersebut, dengan duit senilai a buck  bisa mendapat ruang seukuran masing-masing, 136 m2 dan 96,7 m2. Bagaimana dengan di Monaco? Di kota termahal seantero jagat itu hanya dapat unit berukuran 14,6 m2.

dubai-grafik1

Harga lebih murah dan situasi kota didukung fasilitas modern membuat investor global meminati rumah mewah di Dubai. Departemen Pertanahan mencatat ada 133 kewarganegaraan yang membeli properti di UEA pada kuartal pertama 2014. Pembeli asing asal India ternyata menempati posisi terbesar, senilai 5,9 miliar dirham UEA atau setara 1,61 miliar dolar AS. Disusul Britons alias mereka yang berkewarganegaraan Inggris dengan total nilai 3,1 miliar dirham UEA (844 juta dolar AS) dan Pakistan sebesar 2,4 miliar dirham UEA (653 dolar AS). Pembeli lokal sendiri masih tetap menempati posisi teratas (20% dari seluruh investasi), dengan total transaksi sebesar 7 miliar dirham UEA atau 1,91 miliar dolar AS.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa indeks harga rumah mewah di Dubai masih menunjukkan grafik menanjak. Bahkan sejak tahun lalu indeks sudah melebihi indeks acuan tahun 2008, walaupun masih jauh dari indeks tertinggi yang pernah dicapai pada tengah tahun 2008. Akan tetapi, pertumbuhan terdeteksi melambat pada kuartal pertama 2014 lalu. Jika sepanjang tahun 2013 pertumbuhan per kuartal bisa sebesar 4 persen, pada tiga bulan pertama 2014 hanya tumbuh 1 persen (quarter on quarter).

Menurut Knight Frank, pelemahan itu terutama terkait dengan adanya regulasi tentang kenaikan biaya balik nama dan perhitungan cap rate untuk KPR. Kedua regulasi itu sebenarnya sudah berlaku pada akhir tahun lalu. Tampaknya perihal suku bunga adalah yang paling memukul pasar perumahan di UEA, mengingat sekitar 25-30 persen pembeli rumah mewah di sini mengandalkan KPR.

Victoria Garrett, Associate Partner of Residential Knight Frank, mengatakan, pemilik properti berharap harga bisa naik lagi melebihi harga yang diinginkan pasar saat ini. Namun konsultan properti ini melihat pada kuartal kedua 2014 pasar masih tetap lemah. Jadi, harapan para pengembang itu belum bisa terpenuhi dalam jangka pendek.

Namun, dengan kondisi perekonomian yang sehat, pasar tenaga kerja membaik, dan mengendurnya persyaratan kredit, Knight Frank memproyeksi harga rumah baru akan membaik di semester kedua. Apalagi dalam 18 bulan ke depan pasok baru masih terbatas dan proyek yang rampung masih sedikit. Baru tahun depan diproyeksikan pasar akan lebih baik dan bisa tumbuh satu digit. AYu

Berita Terkait

Ekonomi

Trump Suka-Suka Bikin Kebijakan, Rupiah Kian Melemah

Presiden AS Donald Trump dengan kebijakan suka-sukanya, masih menjadi...

Pertumbuhan Ekonomi Digital Jakarta Tercepat di Asia Tenggara

Posisi Jakarta kian kuat sebagai salah satu ekonomi digital...

September Jumlah Uang Beredar Kian Besar. Tanda Ekonomi Terus Membaik?

Uang beredar adalah indikator aktivitas ekonomi. Kenaikan atau penurunan...

Bunga Masih Tinggi, Penyaluran Kredit Stagnan, Kredit yang Belum Dicairkan Besar

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, penurunan BI-Rate 150...

Berita Terkini