Rumah Seken di Koridor Kebon Jeruk-Meruya, Paling Murah

Pasar rumah dan apartemen seken di Jakarta Barat tidak pernah sepi. Aksesnya yang cukup mudah melalui beberapa ruas jalan tol (Jakarta-Merak, tol dalam kota, tol lingkar luar/JORR W2), dan dekat pusat-pusat perdagangan, membuat pasar rumah sekennya hidup dan berkembang. Paling semarak di Kebon Jeruk, Puri Indah, dan Kedoya.
Dari ketiga kawasan itu yang paling kompetitif di koridor Kebon Jeruk – Meruya. Penawaran rumah seken di sini antara lain di kaveling DKI. Di sini harganya berkisar Rp800 jutaan – Rp4 miliar. Di Kebon Jeruk Intercon yang termurah sekitar Rp2,5 miliar, itu pun rumah lama. “Di Puri Indah terbagi beberapa golongan sesuai harga tanah mulai Rp22 – 40 juta/m2. Harga rumahnya mulai Rp2 miliaran,” ujar David, Agen Properti Eastons Puri Indah kepada housing-estate.com, Senin (18/8).
David menjelaskan, dibanding apartemen membeli rumah lebih menguntungkan. Kenaikan harga rumah masih lebih tinggi kendati belakangan ini developer jor-joran mendongkrak harga apartemennya. “Kenaikan harga apartemen hanya sementara, tergantung tren. Kalau rumah kenaikannya lebih pasti,” terangnya.
Apartemen berpeluang memberi gain besar tapi syaratnya dibeli waktu belum dibangun (presale). Setelah jadi konsumen bisa mendapat keuntungan 30-50 persen. Tapi konsumen harus dapat memastkan bawah pengembangnya kredibel dan memegang komitmen. “Kalau tidak, konsumen dirugikan, misalnya pembangunannya molor atau dibangun tidak sesuai dengan yang dijanjikan,” ujarnya.
Selain itu, jata David, untuk dikontrakkan rumah juga lebih cepat dan menguntungkan dibandingkan apartemen. Rumah di kawasan yang tadi disebutkan harga kontraknya berkisar Rp50 juta-Rp200 juta per tahun. Sementara apartemen, seperti Puri Park View dan Puri Gardenia sewanya mulai Rp20 jutaan/tahun. Itu pun harus dengan perabotan (furnished).
“Rumah dengan kondisi bangunan bagus, akses jalan baik, paling lama sebulan sudah ada yang mengontrak. Apartemen lama, mungkin karena suplainya terlalu banyak,” imbuhnya. Yudis