HousingEstate, Jakarta - Perusahaaan pengelola kasino MGM Resort International (MGM) mengincar lokasi pasar ikan terbesar di dunia. Pasar ikan Tsukiji yang berlokasi di Tokyo, Jepang ini akan diubah menjadi casino resort. MGM dikenal sebagai pengelola dan pemilik sejumlah tempat kasino, antara lain Las Vegas Sands Corp. dan Caesars Entertainment Corp.

Pemerintah Tokyo sendiri sudah berencana memindahkan pasar ikan ini sejak tahun 2001 ke daerah baru di lahan reklamasi di Teluk Tokyo, sekitar 4 km dari lokasi lawasnya. Namun proses pemindahan tertunda, karena pemerintah masih harus membersihkan lahan baru tersebut dari racun.

Pasar ikan seluas 231.000 m2 itu sekarang dikelola oleh Tsukiji Ouciba Co. Setiap harinya, pasar ikan ini didatangi 42.000 orang. Mereka datang untuk melihat aktivitas lelang ikan bernilai 4,1 miliar dolar AS, yang seperti pasar ikan lain hanya terjadi di pagi hari. Jenis ikan yang terkenal dari sini adalah tuna dan karena kualitasnya, harganya bisa menjadi yang termahal sedunia. Pasar ini juga dikelilingi tempat-tempat makan aneka menu makanan laut, yang sudah tenar sejak 80 tahun silam sebagai tempat sarapan dengan menu sushi.

Tsukiji_Fish_Market_20120412_7250

“Tsukiji, dari segi aksesibilitas, hampir tidak ada saingannya di seluruh Tokyo,” kata Jay Defibaugh, analis dari kantor broker CLSA. Lokasinya strategis, mudah ditempuh dari mana-mana karena dilalui oleh banyak jalur kereta. Dekat dengan obyek-obyek wisata, salah satunya Hama Rikyu, taman tradisional Jepang yang paling banyak dikunjungi.

Tsukiji juga dekat dengan kawasan perbelanjaan mewah Ginza serta kawasan pusat kota Shiodome yang menjadi kantor pusat sejumlah perusahaan besar, seperti Softbank Corp dan All Nippon Airways Co. Di Ginza, saat ini sedang dibangun sebuah proyek multifungsi senilai 83 miliar Yen (Rp9,32 triliun). Proyek kolaborasi Mori Building Co dan LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA (pemilik brand Louis Vuitton) itu, akan dibuka pada tahun 2016.

Alternatif Lokasi

Lokasi pilihan lainnya berada di Distrik Odaiba. Sekitar 5 km dari business district Tokyo, tapi juga mudah dicapai dengan jaringan kereta. Odaiba tidak kalah menarik dengan Tsukiji, karena juga menjadi lokasi banyak mal besar. Salah satu icon-nya adalah Tokyo Big Sight convention center yang didesain oleh arsitek pemenang Pritzker, Kenzo Tange. Di dekatnya terdapat komidi putar setinggi 115 meter yang terkenal itu, serta gedung kantor yang akan menjadi kantor pusat Fuji Television Network Inc.

Tsukiji-Fish-Market-Tokyo-12-M

Di salah satu tapak di Odaiba, rencananya akan dikembangkan sebuah komplek hiburan dan resor oleh Mitsui Fudosan Co dan dibangun oleh kontraktor Kajima Corp dan Fuji Media Holdings Inc. Pembangunannya masih menunggu ijin dari pemeritah setempat. Dari rencana induknya, tidak dicantumkan fasilitas kasino, karena itu, Ed Bowers, senior vice president for global gaming development MGM, menilai masih ada peluang bagi pihaknya untuk membangun kasino di sini. Apalagi Shintaro Ishihara, Gubernur Tokyo periode lalu, pada tahun 1999, sempat merencanakan distrik ini sebagai tempat kasino.

Meski sama-sama strategis, tapi harga properti di Odaiba lebih murah daripada di Tsukiji. Menurut data kementerian pertanahan setempat, tanah di Odaiba berharga sekitar 956.000 Yen per m2 (Rp107,375 juta/m2) sementara di Tsukiji sudah mencapai 1,39 juta Yen per m2 (Rp156 juta/m2). Namun MGM tak gentar akan harga, sebab perusahaan yang berbasis di Las Vegas ini sudah menyiapkan miliaran dollar AS untuk membangun kasino di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia ini.

Menurut Bowers, perusahaannya perlu minimal 12,14 hektar untuk mendirikan sebuah resort kasino. MGM masih belum memastikan lahan mana yang akan dipilih, mereka menyerahkan saja kepada pemerintah setempat. Tapi sepertinya MGM sangat tertarik dengan lahan di Tsukiji. Alasannya kepemilikannya dikuasai penuh oleh pemerintah Tokyo, sementara lahan di Odaiba dimiliki oleh banyak perusahaan. MGM menilai kepemilikan tunggal akan lebih memudahkan pihaknya untuk membangun resort tersebut.

Apalagi, “Tsukiji lebih dekat dengan pusat kota, terutama kawasan Ginza, sementara Odaiba mirip Disneyland, terletak nun jauh di sana, tetapi Anda akan mendapatkan semua kesenangan di sana,“ ucap Kenji Okamoto, managing director Spectrum Asia Jepang, gaming consultant.

Hingga kini, lahan di Tsukiji adalah salah satu yang terbesar di dalam kota ibukota Jepang yang ditawarkan oleh pemerintah kepada pihak swasta untuk menjadi lahan redevelopment. Nta

(sumber: Bloomberg)