HousingEstate, Jakarta - Indonesia International Infrastructure Conference & Exhibition (IIICE) 2014 yang akan berlangsung 5-7 November 2014 di Jakarta menjadi forum bisnis di bidang pengembangan infrastruktur. Di sini akan dipamerkan proyek-proyek infrastruktur pemerintah, BUMN, dan BUMD yang siap dikerjasamakan dengan pihak swasta. Pameran infrastruktur ini melibatkan sejumlah kementrian, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, BKPM, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
IIICE 2014 akan fokus pada infrastruktur di sektor transportasi darat, laut, dan kereta api. Selain itu juga sector energi, seperti pembangkit listrik dan energi terbarukan, serta pengolahan air dan limbah. Ajang tahunan yang sudah berlangsung empat kali ini juga akan diikuti Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM).
Menurut Bastary P. Indra, Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah-Swasta Bappenas, acara ini penting bagi pemerintahan baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen. “Kebutuhan dananya superbesar, saat ini saja kebutuhan anggaran untuk infrastruktur mencapai 330 milyar dollar AS dan masih dibutuhkan tambahan investasi lagi,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Rabu (17/9).
Sampai kuartal kedua 2014 proyek infrastruktur tumbuh 16,4 persen. Pembangunannya dibiayai dari dalam dan luar negeri. Direktur Fasilitas Promosi BKPM Endang Aloysia menjelaskan, dana asing yang masuk dari kawasan Asia Tenggara sebesar Rp116,2 triliun, Singapura 112,8 juta dolar AS, Eropa 401,5 juta dolar AS. Untuk menjaga arus investasi asing yang trennya membaik kita harus terus dijaga iklim investasi secara positif. “Kita perlu membuat sistem pelayanan terpadu secara online, kita sangat tertinggal dari Filipina dan Malaysia dalam usaha pelayanan semacam ini,” ujarnya. Yudis