HousingEstate, Jakarta - Indonesia masih tertingggal di bidang pembangunan infrastruktur. Untuk mengejar ketertingalan itu dibutuhkan dukungan dan investasi sangat besar baik dari dalam maupun luar negeri. Realisasinya tidak begitu mudah karena sumber pembiayaan di Indonesia umumnya jangka pendek, sementara pengembalian proyek infrastruktur jangka panjang.

“Di sektor infrastruktur prospeknya cerah, sektor ini akan memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B. Sulistio kepada housing-estate.com pada acara temu media untuk peluncuran Indonesia International Infrastructure Conferences & Exhibition (IIICE) 2014 di Jakarta, Rabu (17/9).

Menurut Suryo, untuk mengatasi mismatch di bidang pembiayaan diperlukan lembaga pembiayaan atau semacam bank pembiayaan infrastruktur yang memberikan dana jangka panjang dengan bunga murah. Dana murah jangka panjang juga bisa didapat dari sumber luar negeri seperti World Bank atau melalui bantuan dari negara mitra. Pola seperti ini banyak dilakukan oleh negara-negara lain.

Ia mengatakan, peran swasta tidak dapat diharapkan terlalu besar selama pembiayaan proyek masih bersumber dari dana jangka pendek berbunga tinggi.  Masalah ini menjadi tantangan dunia usaha karena Indonesia punya banyak proyek infrastruktur. Yudis