HousingEstate, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Poernama (Ahok) menginginkan seluruh ruas jalan di Jakarta menerapkan parkir on street (pinggir jalan) dengan memasang mesin parkir meter seperti di Jl Agus Salim (Sabang) Jakarta Pusat. Sejak diterapkan parkir meter pendapatan parkir di Sabang melonjak hingga 12 kali lipat. Saat masih menerapkan parkir manual pendapatan yang disetorkan hanya Rp500 ribu, sekarang mencapai Rp7 juta/hari.
“Sebagian trotoar di Sabang kita perbaiki, nanti kalau sudah selesai pendapatannya bisa Rp14 juta per hari. Pemasukan ini akan masuk ke pendapatan asli daerah (PAD), lonjakannya mencapai 12 kali lipat,” ujar Ahok di Balaikota, Senin (6/10).
Ahok menargetkan parkir meter dapat dipasang di seluruh ruas jalan di Jakarta tahun 2016. Mesin parkir ini diimpor dari Swedia seharga Rp200 juta/unit. Pengelolaan sistem parkir ini akan diserahkan kepada perusahaan swasta. Pemprov DKI akan melakukan lelang (beauty contest) dan mengundang perusahaan yang berminat menjadi pengelola. “Untuk motor sekali parkir biayanya Rp2 ribu/jam, sedangkan mobil Rp5 ribu/jam. Juru parkirnya kita perkerjakan dengan gaji dua kali UMP, Rp4,8 juta,” tandas Ahok.