HousingEstate, Jakarta - Setelah meresmikan ruas tol di Pulau Sumatera, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kembali meresmikan groundbreaking jalan tol Manado-Bitung di Provinsi Sulawesi Utara. Menurut Chairul, pembangunan tol ini akan menghubungkan Kota Manado dengan pusat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung selain meningkatkan konektivitas wilayah.
“Kalau sudah jadi, akses dari kota ke KEK akan ditempuh dengan lebih cepat sehingga bisa menekan cost logistik dan membuat Kota Manado menjadi pusat pertumbuhan bari di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya saat acara groundbreaking di Manado, Minggu (12/10).
Ditambahkan Djoko, pembangunan ini untuk mewujudkan percepatan Masterplan Percepetan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Ruas tol Manado-Bitung sendiri sepanjang 39 km yang dibagi menjadi dua segmen: Segmen I Manado Ring Road-Airmadidi (12,5 km), Segmen II Airmadidi-Bitung (25,5 km). Jalan tol ini dibangun dengan 2×2 jalur untuk kecepatan 80 km/jam.
“Pembangunan tol ini layak secara ekonomi tapi kurang layak secara finansial sehingga perlu dukungan pemerintah agar layak finansial. Dukungan pemerintah untuk pengadaan lahan seluruh ruas tol dan biaya konstruksi di Segmen I dan sebagian kecil Segmen II. Segmen I biaya awalnya sekitar Rp44,46 M,” imbuh Djoko.
Pada kesempatan ini juga diresmikan sejumlah proyek strategis PU di Provinsi Sulawesi Utara. Diantaranya, pelebaran Jalan Molobog-Onggunoi II sepanjang 5 km dengan dana Rp28,45 M, peningkatan Jalan Rainis-Melonguane sepanjang 5 km dengan biaya Rp24,93 M, sistem penyediaan air minum di Kotamobagu Timur berkapasitas 20 liter/detik (Rp5,18 M), dan beberapa proyek air minum lainnya di Menente dan Tamako, Kepulauan Sangihe, dan tempat pemrosesan sampah akhir di Tewaan, Bitung, dengan investasi Rp4,46 M.