HousingEstate, Jakarta - Kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, sangat menjanjikan untuk investasi properti. Kawasan ini punya basis ekonomi kuat melalui ribuan perusahaan industri yang ada di beberapa kawasan industri, seperti Jababeka, Hyundai, MM2100, Delta Silikon, dan lain-lain. Ribuan pabrik tersebut menyerap ratusan ribu tenaga kerja termasuk 21 ribu renaga kerja asing (ekspatriat).

“Kawasan Cikarang dan Karawang lebih menawarkan kepastian kenaikan harga, pasar sewanya juga bagus karena banyak pekerja asing dengan daya beli tinggi. Mereka butuh hunian nyaman, seperti townhouse dan apartemen,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (12/11).

Berbeda dengan kawasan Tangerang yang pasarnya didominasi konsumen dari Jakarta, di Cikarang dan Karawang punya pasar sendiri. Para pekerja industri level supervisor dan manajer di dua Cikarang dan Karawang sangat banyak. Mereka menjadi konsumen utama rumah dan apartemen yang dipasarkan di kawasan tersebut.

Ali mengatakan, pertumbuhan ekonomi di koridor timur Jakarta tampak dari serapan lahan yang cukup besar di Cikarang dan Karawang. Lahan yang terjual di Cikarang dan kawasan sekitarnya mencapai 125-134 ha per tahun, sementara di Serpong, Tangerang, terserap 32-92 ha per tahun, dan wilayah Bekasi di luar Cikarang 25-56 ha per tahun. “Saya berani memastikan  untuk pembeli pertama (first time buyer), peningkatan nilai propertinya minimal mencapai 25-30 persen per tahun, ujar Ali.

Menurut Ali, Jakarta masih bagus untuk investasi karena pendapatan sewanya (yield) berkisar 7-8 persen per tahun. Masalahnya, suplai apartemen di Jakarta cukup banyak dan harganya sudah tinggi. “Jakarta itu yield-nya bagus, tapi ada penyewanya nggak? Kita bisa lihat apartemen-apartemen di Jl Sudirman kalau malam gelap, artinya banyak yang kosong,” ujarnya.