HousingEstate, Jakarta - Untuk mengurangi kekurangan rumah (backlog) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan membangun 440 ribu unit rumah per tahun. Menurut sejumlah kalangan termasuk pemerintah, angka kekurangan rumah mencapai 15 juta unit dan kebutuhan rumah baru mencapai 800 ribu unit per tahun.

“Tahun lalu realisasi perumahan mencapai 200 ribu unit, dengan bergabungnya Kementerian PU dan Kemenpera diharapkan penyediaannya bisa dua kali lipat, yaitu 440 ribu per tahun,” ujar Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono, saat bicara di hadapan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia di Jakarta, Selasa (11/11).

Menurut Basuki, pembangunan rumah ini  akan menjadi program prioritas kementeriannya. Selain rumah sederhana tapak  juga akan dibangun rumah susun milik (rusunami), rumah susun sewa (rusunawa), dan perbaikan rumah swadaya. Dengan program ini Basuki berharap dalam lima tahun mendatang jumlah kekurangan rumah dapat dikurangi hingga 2,2 juta unit. Pemenuhan kebutuhan rumah juga akan dipenuhi melalui pembangunan rumahswadaya sebanyak 700 ribu unit.

Masih terkait dengan program pembangunan perumahan pemerintah akan meningkatkan konektifitas wilayah  dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan. “Pemerintah akan membangun 1.000 km jalan bebas hambatan, 1.460 flyover dan underpass, dan 2.350 jalan nasional,” imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan akan membangun 25 waduk untuk menambah storage capacity air hingga 19 miliar meter kubik guna mendukung irigasi 7,3 juta ha sawah. Pembangunan waduk ini salah satunya untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Kementerian PU Pera ditugaskan membangun minimal 25 waduk atau lima waduk per tahun. Hingga tahun depan akan dibangun 11 waduk baru.