HousingEstate, Jakarta - Pemerintah cq Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan membangun 6.115 km dengan total investasi Rp723 triliun sepanjang 20014 – 2019 di seluruh Indonesia. Menpupera Moch Basuki Hadimuljono menyatakan hal itu saat memaparkan program kerja kementeriannya kepada pers di Bogor, Kamis (27/11/2014).

Jalan tol paling panjang akan dibangun di Sumatera 2.865 kilometer, Jawa 2.815 kilometer, Bali 229 kilometer, Kalimantan  99 kilometer, sisanya di Sulawesi. Total investasi seluruh jalan tol itu diperkirakan mencapai Rp723 triliun. “Tahun ini yang sudah masuk tahap desain 280 kilometer, sampai tahun 2016 bisa 1.216 kilometer. Sedangkan yang dalam tahap konstruksi (sampai tahun 2016) ditargetkan 1.562 kilometer, yang beroperasi 820 kilometer,” jelasnya.

Jalan tol itu dibangun paralel dengan jalur kereta api. Pembebasan lahannya akan memakai UU Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Umum yang baru (tahun 2014). Bersamaan dengan pembangunan jalan tol itu juga akan dibangun 2.350 km jalan nasional, 2.700 km jalan arteri, 11.400 meter jembatan baru, 14.600 meter flyover dan underpass, 11.400 meter perkerasan jalan tak sebidang kereta api, dan lain-lain. “Salah satu prioritas pembangunan jalan adalah daerah perbatasan di Kalimantan dan NTT yang paling terbelakang (infrastrukturnya),” kata Basuki.

Infrastruktur lain yang juga akan dibangun dalam periode yang sama adalah 49 waduk baru, 1 juta hektar jaringan irigasi baru, 3 juta hektar rehabilitasi jaringan irigasi yang ada, 200 ribu hektar pengamanan kawasan rawan banjir, 3.000 kilometer normalisasi sungai, 500 km sistem pengamanan abrasi pantai, dan 300 buah pengendali sendimen lahar gunung berapi. “Angka 49 waduk itu muncul setelah rapat para gubernur dengan Presiden Jokowi. Ada gubernur yang juga minta daerahnya dibangunkan waduk. Tadinya dalam rencanma PU hanya 31 waduk, sementara dalam Nawacita (program Presiden Jokowi saat kampanye) hanya 25 waduk, ” kata Basuki.