HousingEstate, Jakarta - Menyambut kehadiran bayi di rumah adalah momen membahagiakan, apalagi bagi keluarga baru. Segala hal yang berkaitan dengan keperluan bayi baik yang wajib maupun sekunder sudah disiapkan sebelum sang bayi lahir. Bagi calon ibu atau yang berencana punya anak lagi, menyiapkan keperluan bayi mulai dari kamar sampai perlengkapannya memang mengasyikkan. Apalagi, biasanya produk perlengkapan bayi menarik dan lucu. Di Indonesia menyediakan kamar tersendiri untuk bayi belum terlalu lazim. Biasanya sampai usianya dianggap cukup untuk disapih, bayi tidur bersama ibunya. Tapi, bagi yang ingin menyediakannya juga baik saja.
“Untuk melatih kemandirian anak sejak dini,” kata Kusuma Agustianto, Principal Kas+Architecture. Penyiapan dan penataan kamar perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanannya, mulai dari ventilasi udara dan cahaya, jenis lantai dan warna dinding, sistem pencahayaan, sampai pemilihan perabot dan aksesoris. “Semuanya penting meski tidak harus dipenuhi karena tergantung kebutuhan. Yang penting bagaimana mengolah kamar bayi yang nyaman dan aman,” kata Raphaela, Supervisor Baby Belle, produsen perabot bayi dan anak di Jakarta. Di bawah ini beberapa tips merancang kamar bayi.
Perhatikan Tata Ruang
Pastikan luasan kamar relatif ideal untuk menyimpan perabot dan aktivitas terkait. Ragam p erabot di antaranya boks bayi (tempat tidur), lemari dan meja ganti popok (changing table). Sedangkan aktivitas di dalamnya mencakup menidurkan bayi, memandikan, dan mengganti baju/popok.

Jika kamar tergolong besar, tempatkan meja kursi sebagai tambahan

Boks bayi

Pastikan alur ruang efektif untuk meletakkan perabot wajib: boks bayi dan meja ganti
Mengingat kamar lebih sering dikunjungi orang dewasa yang mengasuh bayi, jangan abaikan ukuran dan alur ruang. Ukuran kamar yang cukup untuk menaruh aneka perabot dan leluasa bagi orang dewasa bergerak minimal 3 x 3 m2. Tempatkan secara berdekatan ranjang, meja ganti popok, dan lemari untuk memudahkan alur aktivitas dalam menangani bayi. Kamar seluas itu kelak bisa dipakai lagi jika bayi sudah beranjak besar. Bila ukuran kamar lebih besar, membuat kamar mandi di dalam bisa dipertimbangkan.
Cermati juga sirkulasi udara dan ventilasi cahaya. Manfaatkan jendela untuk memberikan penerangan alami pada kamar di siang hari sekaligus menghangatkan bayi pada pagi hari. Jangan biarkan akses sinar matahari menyinari langsung bayi, begitu pun cahaya lampu. Lengkapi jendela dengan vitrage (daleman gorden) yang lembut, dan tidak meletakkan lampu berhadapan langsung dengan bayi ketika tidur di atas boks.
Perabot Aman Dan Awet
Tempat tidur berupa boks bayi biasanya menempati prioritas teratas perabot yang harus disediakan. Sangat disarankan memilih ranjang yang aman bagi kesehatan dan keselamatan bayi. “Ranjang aman terbuat dari kayu solid kokoh, menggunakan cat pelapis tidak beracun, dan sudut-sudutnya tidak tajam,” jelas Raphaela. Pilih juga pelapis perabot yang tidak mudah terkelupas supaya kulit bayi tidak mudah lecet.
Ciri-ciri lain boks bayi aman, antara lain berpagar pada tiap sisinya, jarak jeruji yang tidak terlalu lebar (kurang lebih 6 cm) agar bayi tidak terjepit, dan berengsel kuat supaya bayi tidak mudah melepaskan pagar. Alangkah baiknya memilih boks bayi berdesain fleksibel yang bisa dipakai lagi di masa mendatang jika si bayi menginjak besar. Memakai model ranjang ini tentunya bisa menghemat biaya dalam jangka panjang.
Boks bayi dengan model long lasting biasanya didesain sedemikian rupa dengan ukuran yang lebih lebar dan pagar modifikasi. Pagar bisa diturunkan atau dilepas. Tersedia dipan tambahan/ ekspansi untuk melebarkan ranjang. Ranjang fleksibel yang dapat diekspansi bisa diubah menjadi ranjang balita, praremaja (usia 7–13 tahun), bahkan remaja (hingga 17 tahun). Ukuran ranjang bayi (panjang x lebar x tinggi) mulai dari 131 x 74 x 94 cm, 151 x 94 x 121 cm dan 201x 121 x 94 cm. Harganya mulai dari Rp3,6 juta, belum termasuk alas selimut.
Meja ganti popok/baju juga tak kalah pentingnya sebagai prioritas di kamar bayi. Alasnya yang lebar didesain multifungsi: memandikan bayi dengan bak kecil di atasnya, memakaikan baju dan mengganti popok. Sedangkan kompartemen- kompartemen lainnya berguna untuk menyimpan perlengkapan bayi. Sekarang jenis meja ini tersedia dalam ragam warna dan motif yang lucu dengan ukuran mulai dari 115 x 60 x 86 cm seharga mulai dari Rp2,7 juta. Sebagai tambahan bisa ditempatkan kursi pojok di kamar untuk sang ibu menyusui. Selebihnya jangan menaruh banyak perabot lagi di kamar. Kusuma menyarankan, lemari sebaiknya digantung di dinding untuk menghemat ruang.
Aksesoris Pendukung
Pasang pelapis lantai yang tidak licin. Lantai keramik dengan tampilan matt atau lantai kayu bisa dipilih. Sebaiknya hindari karpet dalam kamar bayi untuk mencegah penumpukan debu. Jika sudah tahu jenis kelamin sang bayi sebelum lahir, pemilihan pernak-pernik kamarnya bisa lebih mudah.
Hiasi dinding dengan warna-warna kalem atau cerah lewat sapuan cat atau pemasangan wallpaper. Sapukan dinding dengan warna cerah dan berani untuk kamar bayi lelaki, serta warna-warna kalem, muda, dan pastel untuk kamar bayi perempuan.
Jika tertarik menghias dinding dengan cat, pastikan proses mengecat sudah dilakukan minimal dua bulan sebelum kelahiran bayi, sehingga ruangan sudah tidak berbau cat. Pernak-pernik lain bisa dipasang di kamar sebagai penghias tanpa kamar terkesan penuh dan sesak.
Sumber: Majalah HousingEstate