SDM Jadi Titik Lemah Pertumbuhan Industri

Perkembangan bisnis di segala bidang saat ini menuntut setiap sumber daya manusia untuk bekerja ekstra keras agar lebih siap meraih potensi perkembangan industri di dalam negeri yang sangat agresif. Menurut Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawadi, dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan industri di Indonesia mencapai angka lima persen.

“Tapi ironisnya di tengah angka pertumbuhan tersebut justru terjadi penurunan permintaan tenaga kerja. Ini artinya ada kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja yang tersedia. Makanya percuma investasi tinggi tapi nggak nyambung dengan kebutuhan tenaga kerjanya,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (7/1).

Edy memberikan contoh di industri otomotif yang menargetkan pertumbuhan 3 juta unit mobil per tahunnya. Tapi karena sumber daya lokal khususnya sumber daya manusia yang kurang, target ini tidak bisa dipenuhi. “Padahal kalau ini bisa tercapai efeknya akan sangat luar biasa karena industri ini membawa sekitar 600 industri ikutannya,” imbuhnya.

Sementara itu menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, pihaknya akan melibatkan diri secara aktif dalam pertumbuhan industri di sektor infrastruktur khususnya kelautan dan energi. Seluruh program kementeriannya akan didorong untuk menggerakan dan mempercepat sektor industri.

“Kita akan bangun pelabuhan hingga energi listrik dalam bentuk PLTA. Juga bendungan untuk pengairan dan penyediaan air baku konsumsi. Untuk mengurangi risiko penyediaan tanah, pembangunan akan difokuskan ke atas, di Jakarta saat ini sudah tidak ada lagi pembangunan berbentuk landed house,” tandas Basuki.