HousingEstate, Jakarta - Akhir tahun ini akan diberlakukan pasar bebas ASEAN atau masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Dengan berlakunya MEA seluruh produk barang dan jasa bebas keluar masuk di seluruh negara anggota ASEAN. Pemberlakuan MEA ada plus dan minusnya, pasar Indonesia yang sangat besar akan dikuasai produk asing apabila produk barang dan jasa kita tidak bisa bersaing.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), memasuki pasar bebas MEA kalangan pengusaha tanah air tidak perlu khawatir karena potensi ekonomi kita cukup besar dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya. “Jumlah penduduk kita terbesar, artinya sebagai konsumen dan jumlah pengusaha kita juga pasti terbesar. Makanya ini kesempatan kita untuk memenangkan persaingan MEA,” ujarnya saat membuka Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bandung, Senin (12/1).

Bahkan menurut Jokowi, kekhawatiran ini dirasakan oleh semua negara bahkan negara lain lebih khawatir karena negaranya tidak sebesar Indonesia. Semua negara tidak ada yang bisa memprediksi seperti apa nanti ketika dibuka pasar bebas MEA sehingga yang harus dilakukan adalah bersiap dan mempersembahkan yang terbaik.

“Negara lain itu lebih grogi, coba seluruh anggota HIPMI bergerak, kita pasti akan jadi yang paling kencang karena negara kita yang paling besar SDM maupun pasarnya. Makanya kita harus siap dengan merancang segala sesuatunya lebih baik, kita juga harus fokus dengan pasar di dalam negeri yang besar, jangan sampai menggarap pasar luar malah pasar kita sendiri dimakan negara lain,” imbuhnya.