HousingEstate, Jakarta - Pemerintah punya ruang fiskal cukup longgar sebagai dampak pengurangan subsidi BBM.  Pemerintah semakin leluasa karena harga minyak dunia terus menunjukkan tren menurun. Menurut Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro, kebijakan pengurangan subsidi itu membuat ruang fiskal di APBN 2015 mencapai Rp230 triliun.

Selain dari penghematan subsidi BBM, Bambang menyebut tambahan anggaran juga didapat dari penghematan belanja perjalanan dinas, rapat, dan penghematan belanja barang yang nilainya mencapai Rp16 triliun. “Dana-dana ini akan digunakan untuk belanja infrastruktur dengan fokus di tiga kementerian: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Kementerian Perhubungan (Kemhub), dan Kementerian Pertanian (Kemtan),” ujarnya di Jakarta, Jumat (23/1).

Kemenpupera mendapatkan tambahan dana terbesar mencapai Rp33 triliun sementara untuk Kemhub Rp20 triliun, dan Kemtan Rp16 triliun. Persisnya, Kemenpupera mendapatkan tambahan sebesar Rp33,31 triliun yang penggunaannya untuk program ketahanan pangan yang meliputi sumber daya air, irigasi, rehabilitasi waduk, pengendalian banjir, konektivitas wilayah, daerah perbatasan, permukiman, dan lainnya.

“Pemerintah juga akan menambah anggaran perlindungan sosial sebesar Rp15 triliun untuk tahun ini. Tambahan anggaran ini untuk membiayai program keluarga pra sejahtera untuk 15,5 juta rumah tangga dan 1,7 juta masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial. Ada juga tambahan anggaran sebesar Rp7,1 triliun untuk program pendidikan,” tandas Bambang.