HousingEstate, Jakarta - Properti merupakan instrumen investasi yang semakin diminati banyak orang. Selain mudah berinvestasi di properti juga menguntungkan karena harganya terus meningkat. Selain itu properti juga dapat disewakan. Salah satu jenis property investasi yang sekarang sedang ngetren adalah kondominium hotel atau kondotel.
Kondotel umumnya dikelola oleh operator hotel berjaringan. Di Indonesia operator berjaringan yang banyak mengelola hotel antara lain Aston, Golden Tulip, Mercure, Best Western. Pemilik dan operator akan berbagi keuntungan dari hasil penyewaan kamar setelah dikurangi biaya operasional. Komposisi pembagiannya disepakati keduabelah pihak, bisa 50:50 atau 40:60.
Berbeda dengan apartemen, memilih investasi kondotel pemiliknya tahu beres. Urusan mencari penyewa, mengelola, dan merawat bangunan jadi tanggung jawab pengelola. Pemilik tinggal menerima pembagian keuntungan di akhir tahun. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi kondotel. Karena instrumen ini tergolong baru maka konsumen harus jeli, misalnya soal lokasi dan siapa pengelolanya. Menurut Lamudi ada lima hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis ini.
1. Konsep
Kondotel merupakan properti sekunder yang pemiliknya tidak bisa menghuni sehingga hanya diberikan hak inap dalam waktu tertentu, umumnya 30 hari dalam setahun. Dengan begitu, kondotel tidak bisa dijadikan sebagaimana properti hunian seperti rumah maupun apartemen pada umumnya.
2. Lokasi
Lokasi memiliki peranan sangat penting untuk menentukan seberapa optimal hasil yang akan kita dapatkan. Selalu perhatikan target pasar yang disasar, jika menargetkan kelas menengah ke atas, pilihlah kondotel yang berlokasi di kawasan premium.
3. Pengembang
Belilah kondotel dari pengembang yang memiliki track record baik dan telah terbukti portofolionya. Hal ini untuk memastikan properti yang kita beli akan terbangun termasuk memastikan fasilitas maupun infrastrukturnya memadai.
4. Manajemen
Pilihlah brand atau merek manajemen gedung dari jaringan hotel yang terpercaya sehingga kita tidak perlu repot dan mencemaskan pengelolaan unit kondotelnya. Brand ternama dan sudah dikenal membuat penyewa pun tidak ragu lagi untuk menggunakan kondotel kita.
5. Dokumen
Membeli kondotel bisa lebih rumit dibandingkan membeli rumah maupun apartemen. Salah satunya karena kita akan menyerahkan perawatan unit yang kita beli ke pihak ketiga. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, perhatikan dengan seksama seluruh dokumen sebelum menandatanganinya. Bacalah kontrak dengan hati-hati, pahami seluruh pasalnya, cari tahu juga berapa biaya pemeliharaan, pembagian keuntungan dengan manajemen, dan sebagainya.