HousingEstate, Jakarta - Pengembang PT Metropolitan Land Tbk (Metland) menutup tahun buku hingga akhir 2014 lalu dengan meraih laba bersih mencapai Rp267,95 miliar, naik sebesar 11,08 persen dari tahun sebelumnya. Nilai aset perseroan juga meningkat sebesar 14,68 persen menjadi Rp3,25 triliun dari Rp2,83 triliun di tahun 2013.

Menurut Nanda Widya, Presiden Direktur Metland,  perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,12 triliun sepanjang tahun 2014, naik sebesar 30,73 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp854,97 miliar. “Pencapaian ini diraih dari kontribusi seluruh proyek dengan besaran 64 persen dari usaha penjualan real estat, 22 persen dari pendapatan sewa pusat perbelanjaan, 8 persen dari pengoperasian hotel, 5 persen dari properti strata title, dan 1 persen dari pengoperasian pusat rekreasi dan pendapatan lain-lain,” ujarnya saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (22/5).

Selanjutnya untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, Nanda menyebut perseroan akan tetap konsisten pada penerapan kebijakan berupa keseimbangan antara penjualan properti dengan pendapatan berkelanjutan (recurring income). Untuk itu perseroan akan terus melanjutkan ekspansi untuk pembangunan area komersial baru guna meningkatkan porsi recurring income.

Namun begitu fokus Metland adalah tetap untuk menjadi pengembang yang menyediakan hunian untuk kalangan menengah bawah, menengah, dan menengah atas. Tahun 2015 ini juga Metland akan mengembangkan superblok seluas 9,7 ha di Tangerang dengan menggandeng Ascendas Group, perusahaan pengembang dari Singapura.

Selain itu tahun 2015 juga Metland akan merampungkan pembangunan proyek Metropolitan Mall Cileungsi yang terletak di dalam perumahan Metland Transyogi yang mulai dibangun pada Agustus 2014 lalu. Kemudian akan segera meluncurkan klaster baru di proyek Metland Cyber City yang bersebelahan dengan Metland Puri. Masih dalam rencana pengembangan proyek di tahun 2015, akan ada portofolio baru dari apartemen di Cileungsi, Bogor, apartemen di Tambun, Bekasi Timur, dan sebuah apartemen di Lampung.

“Walaupun tahun 2015 ini tantangannya sangat berat seperti ketidakpastian ekonomi global, gejolak politik, regulasi pemerintah yang tidak mendukung, kami tetap optimistis dapat meraih target penjualan. Hingga Maret 2015 ini kami sudah mencatatkan pendapatan sebesar Rp223,1 miliar, Rp140,55 miliar dari penjualan properti dan Rp82,56 miliar dari recurring income dengan laba bersih Rp55,3 miliar,” imbuh Nanda.