Harga Apartemen Mewah di Shanghai Bersaing Dengan Apartemen di New York

Presale alias jual gambar hal biasa dalam bisnis properti. Syaratnya, pengembang boleh melaksanakan asal sudah mendapat ijin dari otoritas setempat. Tapi, mereka acapkali mengabaikan dengan segala alasan. Ini juga terjadi di Tiongkok. Salah satu yang melakukan adalah Glorious Property Holdings Ltd., pengembang yang berbasis di Shanghai.

Glorious nekad menjual apartemen Shanghai Bay meski pembangunannya belum selesai dan ijin menjual belum dikantongi. Bahkan unit contoh dan brosur belum tersedia. Proyek apartemen mewah ini berlokasi di distrik Xuhui. Letaknya di tepi Sungai Huangpu, berdekatan dengan jembatan Lu Pu dan di seberang the 2010 Shanghai World Expo. Di atas lahan seluas 178.734 m2, Shanghai Bay adalah proyek berkonsep multifungsi dengan total luas bangunan 81.714 m2. Selain dua menara apartemen, ada hotel bintang lima, perkantoran, dan ruang komersial.
Tidak cuma nekad Glorious juga berani mematok harga jual apartemennya lebih tinggi dari harga rata-rata apartemen baru di New York, AS. Pengembang yang dikomandani taipan Zhang Zhi Rong itu menjual unit apartemennya 120.000 – 150.000 yuan per m2 atau setara 18.820- 23.526 dollar AS per m2. Sementara harga apartemen baru di daerah Manhattan, New York, rata-rata 21.638 dolar AS per m2.
Harga apartemen ini bakal menjadi yang tertinggi di Shanghai. Harga jual tertinggi sebelumnya dipegang apartemen milik Poly Property Group Co yang berlokasi di area yang sama, sekitar 600 meter dari Shanghai Bay. Menurut Peng Yong, dari Centaline Group, agen properti terbesar di Tiongkok, unit terbaik di proyek Poly tersebut terjual seharga 95.000 yuan per m2 (14.900 dolar AS/m2). “Untuk mencapai harga di atas 100.000 yuan per m2, proyek ini harus berkualitas sangat tinggi,” ucap Lu Wenxi, analis dari Centaline Group. Dengan informasi yang ada, Lu sebenarnya memperkirakan harga rata-rata apartemen Shanghai Bay hanya 71.000 yuan per m2 (11.136 dolar AS/m2).
Senada dengan dua agen ini, Stephanie Lau, analis Moody’s Investors Service – Hong Kong memperkirakan harga jual apartemen Shanghai Bay di kisaran 80.000 – 100.000 yuan per m2. Itu pun bukan saat ini, tapi sekitar 3-4 bulan ke depan, ketika semua sudah beres.
Cari Duit Segar
Kenapa Glorious nekad? Pengembang ini sedang kelimpungan dikejar waktu untuk membayar hutang obligasi sebesar 300 juta dolar AS (Rp 4,3 triliun) yang akan jatuh tempo bulan depan. “Mereka harus dapat uang tunai untuk membayar hutang obligasi jangka pendeknya,” kata Stephanie.
Seperti pengembang Tiongkok lain, kondisi Glorious saat ini memang sedang kritis. Obligasinya yang dijual seharga 67,510 sen (dalam mata uang dolar AS) dan berbunga 13 persen akan jatuh tempo tanggal 25 Oktober 2015. Sementara, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, perusahaan ini cuma punya uang 205 juta yuan (32,1 juta dolar AS). Atas hutang lain sebesar 21,8 miliar yuan, Glorious sudah gagal bayar atas hutang pokok sebesar 1,82 miliar yuan dan hutang bunga 5,4 miliar yuan, pada Juni lalu.
Tidak heran, kalau per 2 September lalu, Standard & Poor’s (S&P) sudah menurunkan peringkat Glorious ke CC, sebelas tingkat lebih rendah di bawah investment grade. Lembaga pemeringkat itu bahkan memperkirakan dalam waktu dekat, perusahaan ini akan default. Melihat hal ini, beberapa kreditornya sudah berancang-ancang untuk menghadapi kemungkinan Glorious memohon restrukturisasi hutang.
Gloriousi mengakui, seperti disampaikan oleh investor relations official Doris Chung, kalau pihaknya sedang mengatur pembayaran hutangnya yang jatuh bulan depan. Dan itu, tidak tergantung dari penjualan Shanghai Bay. Tapi Doris tidak menjelaskan lebih lanjut upaya apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan uang. “Kalau akhirnya bisa terjual uang hasil penjualan pasti akan digunakan untuk mebayar hutang kredit konstruksi dan hutang lainnya, bukan hutang luar negerinya,” kata Christopher Yip, credit analyst S&P, Hong Kong. Stephanie bahkan menyangsikan apartemen Shanghai Bay akan laku. “Menjual apartemen kelas atas dengan unit berukuran besar, pada situasi pasar saat ini adalah hal yang sangat menantang,” tandasnya.
Sumber: Bloomberg