HousingEstate, Jakarta - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil, menyatakan sanitasi dan air minum merupakan salah satu perhatian pemerintah. Dalam kurun 2004-2014 telah terjadi peningkatan akses sanitasi dan air minum layak hingga 22,93 persen.

“Pembangunan air minum dan sanitasi ini harus diutamakan karena ini merupakan investasi jangka panjang untuk menjamin pembangunan sektor lainnya. Akses sanitasi layak kita meningkat 2,29 persen per tahun sementara akses air minum meningkat rata-rata 1,93 persen per tahun. Hingga akhir 2014, akses sanitasi layak nasional telah mencapai 61,06 persen dan akses minum layak nasional mencapai 68,11 persen,” ujarnya saat media briefing untuk acara Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) di Jakarta, Selasa (2/11).

Begitu pentingnya akses air minum dan sanitasi ini sehingga pemerintah, lanjut Sofyan, kembali menegaskan komitmennya untuk pembangunan sektor ini dengan target universal akses air minum dan sanitasi pada tahun 2019. Untuk itu pemerintah telah menganggarkan hingga tiga kali lipat atau Rp275 triliun untuk air minum dan Rp273,7 triliun untuk sanitasi.

“Pemerintah akan menggandeng seluruh pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk mewujudkan akses air minum dan sanitasi ini. Seluruhnya akan didukung dengan koordinasi yang solid di masing-masing tingkatan pemerintahan untuk mewujudkan target universal kita bersama,” tandasnya.