HousingEstate, Jakarta - Pembiayaan bank melalui KPR dinilai menjadi salah satu penyebab lambatnya penyerapan program sejuta rumah. Skema pembiayaan KPR hanya mengakomodir pekerja formal yang memiliki gaji tetap bulanan. Padahal dari 130 juta angkatan kerja sebanyak 60 persen merupakan golongan pekerja informal. Mereka punya penghasilan cukup tapi karena penghasilannya tidak dalam sistem organisasi perusahaan bank tidak bersedia membiayai.
Untuk menjembatani masalah ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk mengisi kekosongan itu. Menurut Dirjen Penyediaan Perumahan Kemenpupera Maurin Sitorus, BPD Papua sudah melaksanakan dengan menyalurkan KPR untuk 520 unit rumah. Dari jumlah tersebut 50 persennya disalurkan kepada pekerja informal.
“BPD Papua ini menyalurkan KPR untuk nasabah di pasar, mereka tahu persis karakteristik nasabahnya sehingga berani menyalurkan KPR dan ternyata kreditnya cukup bagus. Hal seperti ini akan kita dorong sehingga penyediaan fasilitas bagi kalangan informal juga bisa ditingkatkan,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Selasa (17/11).
Maurin menyebut BPD bisa menjadi pendorong untuk pembiayaan kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah. Terlebih kalangan PNS umumnya menerima gaji melalui BPD. Ia berharap pemprov, pemda, maupun pemkot bisa ikut berperan aktif mendorong pembiayaan bagi kalangan informal maupun PNS di wilayah kerja masing-masing.
Saat ini dari 4,5 juta PNS di seluruh Indonesia sebanyak 1,3 juta belum memiliki rumah sehingga ada potensi besar untuk penyaluran KPR melalui program KPR bersubsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Bila daerah bisa memaksimalkan perannya maupun peran BPD-nya, penyaluran KPR FLPP tidak harus mengandalkan Bank BTN seperti selama ini.
“Kalau ini bisa dimaksimalkan pembiayaan perumahan untuk PNS dan pekerja informal akan meningkat. Selanjutnya kita akan dorong kalangan pengembang untuk membangun lebih banyak lagi khususnya di kawasan-kawasan yang penduduknya sudah padat,” imbuhnya.