HousingEstate, Jakarta - Regulasi Bank Indonesia (BI) yang memperketat penyaluran KPR/KPA untuk rumah dan apartemen inden memaksa kalangan perbankan mengubah strategi. Salah satunya Bank Mandiri dengan memperkuat penyaluran KPR untuk rumah seken. Selain itu potensi pasar rumah seken cukup besar dan terus tumbuh.
“Hingga triwulan ketiga 2015 kami sudah menyalurkan KPR sebesar Rp29,9 triliun dan alokasi untuk KPR seken terus membesar. Makanya memasuki tahun 2016 ini kami akan melakukan penetrasi KPR seken yang lebih agresif lagi dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian,” ujar Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi, pada acara Property Outlook 2016 di Jakarta, Senin (7/12).
Untuk mendukung strategi baru itu Bank Mandiri sudah menyiapkan berbagai gimmick. Misalnya diskon biaya provisi hingga 50 persen, cash back biaya appraisal, proses dokumen yang lebih simpel, dan jangka waktu kredit bisa hingga 20 tahun. Bank Mandiri juga menyiapkan bonus (additional fee) kepada broker properti.
Properti seken diprediksi bakal naik daun karena tidak ada pembatasan penyaluran KPR untuk rumah siap huni dan tidak terkena PPN 10 persen. “Melihat situasi ini salah satu jalan terbaik adalah dengaan lebih fokus pada KPR seken. Makanya kami terus memperkuat kerjasama dengan agen properti sebagai jembatan informasi kepada calon debitur sekaligus mitra strategis kami dalam mempermudah akses nasabah pada fasilitas KPR seken kami,” imbuhnya.