Selasa, September 16, 2025
HomeBerita PropertiHarga Tanah Kebayoran Baru Mendekati Rp100 Juta/m2

Harga Tanah Kebayoran Baru Mendekati Rp100 Juta/m2

Harga properti di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, termasuk yang paling tinggi di Jakarta. Harga tanah di kawasan elit ini, misalnya di Jl Sriwijaya, mendekati Rp100 juta per meter persegi.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Di sekitar kawasan Kelurahan Selong seperti Jl Sriwijaya, Jl Aditiawarman, Jl Senopati harganya paling tinggi. Pemilik memasang harga hingga Rp100 juta per meter persegi. Tapi  harga riilnya sangat beragam, rata-rata di atas Rp70 juta per meter persegi,” kata Bimo, agen properti dari Teras Property Kebayoran, kepada housing-estate.com di Jakarta, Selasa (19/1).

Menurut Bimo, saat ini transaksi properti di Kebayoran Baru banyak yang tertunda. Para penjual dan calon pembeli menahan diri menunggu keluarnya nilai jual obyek pajak (NJOP) tahun 2016. Sebenarnya di banyak kawasan di Jakarta NJOP tidak dapat lagi dijadikan patokan. Contohnya di Jl Sriwijaya, tahun 2015 NJOP-nya hanya Rp20 juta, sementara harga pasarannya lebih dari dua kali lipat.

Bimo menyebut rumah dua lantai di atas tanah 600 meter persegi di Jl Birah harganya mencapai Rp50 miliar. Paling murah di Jl Kebalen dan Wijaya Timur. Di Wijaya Timur masih ada yang menawarkan Rp20 juta per meter persegi. Harganya cukup miring karena lokasinya rendah sehingga rawan banjir.  Sedangkan di Kebalen harganya berkisar Rp30 – 40 juta per meter persegi.

Kendati harganya sudah tinggi, menurut Bimo kawasan Kebayoran Baru masih menarik untuk investasi. Kawasan ini akan terimbas pembangunan properti yang cukup semarak di Jl Jend Sudirman. Contohnya pembangunan gedung-gedung perkantoran dan apartemen di Sudirman Central Business District (SCBD).

“Kawasan ini hanya satu-satunya yang paling dekat Sudirman CBD dan tidak ada pilihan lain. Harganya tinggi karena peminatnya banyak sementara suplainya sangat terbatas. Harga sewanya juga bagus rata-rata Rp200 juta/tahun. Yield-nya lumayan tinggi 10 persen per tahun,” jelasnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini