HousingEstate, Jakarta - PT Wika Realty Tbk tahun ini akan lari kencang dengan menggarap tujuh proyek baru. Proyek yang dikembangkan mencakup perumahan (landed house), high rise, hotel, dan vilatel. Melalui tujuh proyek ini Wika Realty menargetkan pendapatan sebesar Rp2,5 triliun. Untuk enduku rencana tersebut Wika Realty menyiapkan modal kerja sebesar Rp1,5 triliun.
“Kami harus meraih pertumbuhan sales hingga 71 persen dibandingkan tahun 2015 lalu. Dengan situasi perekonomian yang lebih kondusif kami optimistis bisa meraih target yang cukup luar biasa ini,” ujar Direktur Utama Wika Realty, Imam Sudiyono, di Jakarta, Senin (25/1).
Saat ini Wika Realty tengah mengembangkan sejumlah proyek di lahan seluas 39 ha. Persediaan lahan (landbank) yang belum dikembangkan masih cukup seluas 215 ha. Untuk mewujudkan target yang ditetapkan Wika Realty antara lain akan melakukan kerjasama strategis dengan pemilik lahan melalui konsep kerja sama operasional (KSO) dan joint venture (JV). Selain itu Wika Realty juga akan mengembangkan lahan milik perusahaan induk (PT Wijaya Karya/Persero) dan lahan-lahan lain milik perusahaan BUMN lain.
Untuk membiayai proyeknya Wika Realty rencananya akan mencari dana dengan melaksanakan penjualan saham perdana (initial public offering/IPO). Selain itu, terang Imam, pihaknya akan memperkuat skema pendanaan berbasis proyek dengan melakukan pinjaman ke bank . Dana bank ini akan dipakai sebagai back up pelaksanaan proyek yang tengah berjalan dengan jaminan proyek tersebut. Strategi lainnya adalah meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income).
Beberapa proyek yang akan dikembangkan Wika Realty tahun ini antara lain perumahan di Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan investasi Rp460 miliar dan Tamansari Cendekia Semarang (Rp647 miliar). Selain itu Tamansari Emerald Surabaya (806 miliar) dan Tamansari Skylounge Makassar (Rp277 miliar), Tamansari Skylounge Balikpapan (Rp522 miliar), Tamansari Parangloe Makassar (Rp1,3 triliun). Wika Realty juga mengembangkan hotel dan vilatel di Bali (Tamansari Gangga) dengan investasi Rp215 miliar.