HousingEstate, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya memastikan pembangunan proyek light rail transit (LRT). Ahok menyatakan Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan anggaran hingga Rp4 triliun untuk investasi awal proyek LRT dan akan dikerjakan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
“Investasi awal untuk proyek ini mencapai Rp5 triliun, dari DKI Rp4 triliun dan Rp1 triliun nanti dari PT Waskita Karya (Wika) yang akan mengerjakan rute LRT di luar Jakarta. Anggarannya nanti penyertaan modal pemerintah (PMP), dari APBD DKI disetorkan ke Jakpro,” ujar Ahok usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Kamis (24/3).
Pembangunannya direncanakan Mei 2016 dan tidak didahului proses lelang. Karena itu diperlukan sedikit revisi pada peraturan presiden (perpres) mengenai percepatan penyelenggaraan kereta api ringan atau LRT yang terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Revisi diperlukan karena penunjukan langsung hanya untuk BUMN, BUMD belum ada.
LRT sudah disepakati akan menggunakan rel berukuran standar internasional. Rel ini sudah teruji di beberapa negara seperti Jepang, Singapura, Thailant, dan Philipina. Ahok optimistis proyek ini bisa diselesaikan sebelum perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta. “Jadi rapat hari ini sudah diputuskan semua, tipe rel yang akan digunakan, investasi awal, dan perusahaan yang akan membangun. Yang pasti untuk Jakarta akan dikerjakan oleh Jakpro, untuk yang di luar Jakarta itu urusannya Kementerian Perhubungan,” pungkasnya.