Rabu, September 17, 2025
HomeBerita PropertiBatam Tidak Bisa Kembangkan Rumah Murah

Batam Tidak Bisa Kembangkan Rumah Murah

Program pembangunan rumah murah untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak dapat diaplikasikan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Harga rumah bersubsidi yang dipatok pemerintah sebesar Rp105 -165 juta per unit tidak sesuai dengan kondisi daerah itu.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Di sini kategori rumah murah tipe 36/72 harganya mulai Rp280 juta. Jadi program pemerintah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tidak ada di sini. Harga bahan bangunan di Batam tinggi karena rata-rata dikirim dari Jawa,” ujar Saiful Abdi, Marketing Manager Cipta Group, pengembang beberapa perumahan di Batam, kepada housing-estate.com di Batam, Kamis (14/4).

Permintaan hunian murah di Batam sebetulnya sangat banyak terutama untuk para pekerja industri. Karena harganya tidak terjangkau mereka umumnya tinggal di mes perusahaan dan tinggal di rumah kontrakan. Selain tarifnya lebih terjangkau lokasinya juga dekat dengan tempat kerja.

Menurut Saiful, beragam kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah kepada pengembang secara matematis tidak masuk untuk membangun rumah bersubsidi. “Batam sebagai kawasan khusus sudah bebas PPN, bukan hanya rumah subsidi, rumah mewah pun bebas.  Di sini memang tidak mungkin dikembangkan rumah FLPP, rumah susun masih bisa tapi di Batam belum menarik,” imbuhnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Juli Utang Luar Negeri Indonesia Berkurang Rp26 Triliun

Bank Indonesia melaporkan, Selasa (16/9/2025), posisi utang luar negeri...

Bank BNI Sambut Guyuran Likuiditas Rp200 Triliun untuk Perbankan

Bank BNI menyambut positif kebijakan pemerintah menarik dana excess...

Stimulus Ekonomi: 8 Program Akselerasi, 4 Program Lanjutan, 5 Program Penyerapan Tenaga Kerja

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas penciptaan lapangan kerja,...

Stimulus Ekonomi Akhir Tahun: Magang Berbayar Sampai BPJS untuk Pembiayaan Perumahan

Untuk mendorong peningkatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah...

Berita Terkini