HousingEstate, Jakarta - Bank BNI akan membangun gedung pusat baru di Jl Pejompongan Raya V, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Menara BNI ini luasnya 64.061 meter persegi di area seluas 1,4 ha. Saat ini bank pelat merah itu menempati kantor pusat seluas 29.667 meter persegi di Wisma 46 Jl Jend Sudirman Jakarta. Kantor pusat tersebut sudah tidak memadahi lagi untuk mendukung aktifitas bisnis BNI yang semakin berkembang.  Gedung baru BNI ini diharapkan menjadi ikon baru Jakarta.

“Gedung ini dirancang sebagai green building dan sangat iconic, fleksibel, dan tanggap terhadap perkembangan zaman,” ujar Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank BNI, saat groundbreaking yang dilakukan oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Jakarta, Selasa (19/4).

Pelaksana pembangunan proyek ini dipegang perusahaan BUMN konstruksi PT PP (Persero) Tbk. Menara BNI terdiri 1 basement, 1 semibasement, 1 ground floor, 30 lantai, 1 roof, dan 1 parapet roof. Menurut Baiquni,  pembangunan gedung ini untuk optimalisasi aset yang dimiliki Bank BNI.

Agar sesuai dengan kaidah green building gedung ini akan disertifikasi oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Menara BNI akan menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) luas, area tangkapan hujan maksimal, menyediakan parkir sepeda, fasilitas shower untuk pengguna sepeda, dan lain-lain.

Untuk menekan penggunaan energi akan digunakan passive design dan active design selain daylight sensor untuk mematikan lampu secara otomatis ketika cuaca terang. Konsumsi energinya lebih efisien 30 persen dari gedung konvensional. Selain itu pembuangannya dirancang zero run off rain fall sehingga tidak membebani saluran air kota. Menara BNI diharapkan menjadi role model gedung ramah lingkungan yang menginspirasi pihak lain untuk menerapkan hal yang sama.

“Desainnya menyerupai siluet tunas atau bambu untuk merepresentasikan perkembangan Bank BNI yang terus menuju puncak.  Iini  sekaligus perwujudan misi kami untuk memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah,” imbuhnya.