HousingEstate, Jakarta - Perum Perumnas yang ditunjuk kembali sebagai penyedia utama perumahan rakyat perlu dukungan penuh dari pemerintah. Lembaga ini membutuhkan sokongan dana memadahi dan tersedianya lahan agar misi menyukseskan program sejuta rumah dapat terwujud. Perumnas sebenarnya punya sejumlah aset berharga yang dapat dikembangkan untuk apartemen dan perumahan murah.
Lokasi asetnya di kawasan Bodetabek cukup strategis, misalnya di Pulogebang, Jakarta Timur, dan Parung Panjang, Bogor. Tapi aset tersebut terlanjur dikerjasamakan dengan swasta dengan pola profit sharing. Lahan di Pulogebang digarap Bakrieland menjadi proyek apartemen Sentra Timur Residence. Sementara di Parung Panjang dikembangkan bersama BSA Land menjadi perumahan Sentraland Paradise.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto menolak disebut telah mengomersialkan aset strategisnya untuk dikelola bersama pengembang swasta. Menurutnya, apa yang dilakukan Perumnas hanya strategi bisnis biasa yang wajar dilakukan oleh perusahaan. “Itu strategi saja, umumnya share kami 50:50 dan dengan konsep seperti ini bisa lebih menguntungkan dari sisi bisnis. Core kami tetap yaitu menyuplai hunian rakyat,” jelasnya kepada housing-estate.com di Jakarta, beberapa hari lalu.
Tahun ini Perumnas akan membangun 25 ribu unit terdiri dari 15 ribu unit rusun dan 10 ribu unit rumah. Bila terealisir akan ada peningkatan 56 persen karena tahun 2015 Perumnas membangun sebanyak 16 ribu unit. Proyek baru yang akan dibangun lokasinya tersebar di Jakarta, Bekasi, Karawang, Bandung, Semarang, Palembang, Medan, dan beberapa kota lainnya.
Untuk mencapai target ini Perumnas akan melakukan sinergi khususnya dengan perusahaan BUMN yang memiliki lahan siap bangun dan perbankan untuk mendukung pembiayaannya. Untuk pelaksanaan pembangunannya akan menggandeng BUMN konstruksi sebagai kontraktor. Salah satu BUMN yang didekati adalah KAI yang punya banyak lahan dekat stasiun. Di lahan tersebut Perumnas berencana membangun rusun murah yang memudahkan penghuninya melakukan mobilitas dengan kereta api.
“Intinya kami akan melakukan sinergi dari hulu ke hilir karena tantangan pembangunan perumahan masih sangat besar. Yang pasti kami masih akan tetap konsisten untuk menjadi penyedia utama hunian bagi rakyat karena kami memang didesain untuk itu dan sudah sangat berpengalaman dengan hal tersebut,” pungkasnya.