Pertimbangkan keamanan bahan dasar wall cover, baru motifnya.
HousingEstate, Jakarta - Selain cat dan keramik, dinding interior rumah juga bisa dilapisi dan dipercantik dengan wall cover, lembaran dekoratif yang terbuat dari aneka bahan: vinil, kain, tetumbuhan, kulit binatang, kertas, dan lain-lain. Produk tersedia dalam berbagai warna, motif, dan tekstur. Jadi kita bisa mengeksplorasi tampilan dinding lebih kreatif. Karena pilihan bahan yang kian beragam (dari semula hanya kertas/wall paper), pasar wall cover pun meluas, tidak hanya kalangan atas.
Menurut Raja Aria, Project Manager Layer, merek wall paper lokal di bawah Adorama Group (perusahaan jasa cetak foto, kanvas dan album), biasanya wall cover diaplikasikan di ruang yang menjadi focal point (menarik perhatian mata). “Paling sering di kamar tidur, selain dapur, ruang keluarga, ruang tamu dan ruang makan,” ujar Lunardy, GM Goodrich Global Indonesia, produsen wall cover merek Goodrich.
Biaya wall cover bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibanding cat dan keramik tergantung bahan. Untuk mengirit biaya, kita bisa menggunakan wall cover dengan bahan berbeda untuk setiap ruang. Misalnya, wall paper dari vinil yang glossy, tidak mudah robek, gampang dibersihkan, dan tahan lama, untuk dinding dapur, serta wall paper dari kain yang lebih natural dan hangat kendati lebih mahal untuk kamar tidur.
Kita juga bisa memilih wall cover dari tekstil sintetis (geotextile) atau non- woven (nonanyaman) seperti polyester atau polypropylene (polimer) yang lebih elegan, lembut dan halus menyerupai kain, elastis, tahan lama, bisa didaur-ulang, dan mampu menampilkan motif yang agak detail. “Hanya harganya juga lebih mahal,” kata Lunardy.
Karina, Head Distributor For Wallpaper Division Wisma Sehati (Jakarta), distributor bahan bangunan untuk rumah kaum atas, mengatakan, penggunaan wall cover bisa lebih murah daripada cat. Misalnya, wall cover gulungan (rol) berukuran 53 cm (lebar) x 10 m (panjang) harganya setelah diskon Rp270 ribu atau hanya Rp50 ribuan/m2, dibanding cat berkualitas yang lebih mahal dengan memperhitungkan biaya tukang dan lama pengerjaannya. “Dengan wall paper sehari bisa mengerjakan dua kamar,” katanya.
Bisa dicopot
Wall cover hanya diaplikasikan di dinding beton. Berbeda dengan stiker yang terbuat dari plastik transparan yang bisa di-print digital dengan berbagai warna, gambar atau pattern sesuai keinginan, yang hanya bisa dipasang di permukaan kaca dan melamin dengan dilem. Untuk kamar anak, motif wall cover beragam: bunga, pepohonan, buah, animasi, kartun, dan lain-lain. Yang terpenting pastikan bahan aman bagi kesehatan. Layer, produsen custom wall cover (dibuat berdasarkan pesanan) dengan teknik digital printing menggunakan mesin Latex yang berdiri tahun 2014, menawarkan wall cover dari bahan kertas dengan tekstur flat (smooth) dan timbul (emboss). Tekstur smooth disebut lebih ramah lingkungan. Tebalnya hanya 0,1 mm. Tintanya berbasis air (water base) yang tidak berbau dan bebas bahan beracun.
“Bahan wall cover dan jenis tintanya harus dipastikan memiliki sertifikasi aman untuk pemakaian indoor dan bersentuhan dengan anak-anak, seperti sertifikasi UL Ecologo dan GreenGuard Children & School. Kami sudah dilengkapi sertifikat itu,” kata Raja. Perekatan produk ke dinding tidak butuh lem konvensional, cukup dengan mencelupkan seluruh wall cover ke air, kemudian ditempel ke dinding. “Lembaran sudah ada lemnya. Jadi langsung nempel di dinding,” jelasnya.
Kalau bosan, lembaran bisa dicopot dan ditempel ke dinding yang lain. Caranya, semprot wall cover dengan air, lalu tarik perlahan-lahan sampai lepas dari dinding. “Kertasnya nggak lengket di tembok karena aplikasinya memakai air,” ujarnya. Sebaliknya wall cover dengan tekstur emboss (ketebalan 0,4 mm) harus ditempelkan dengan lem. “Teknologi kertasnya beda sehingga disarankan diaplikasikan dengan lem,” katanya. Tipe smooth dijual Rp450 ribu/m2 dibanding emboss yang hanya Rp395 ribu. Biaya pemasangan Rp70 ribu/m2.
Motif foto diri
“Harga kita lebih mahal dari wall cover rol-rolan karena custom. Jadi corak dan motifnya ekslusif,” kata Raja. Ketahanan motif digaransi 15–20 tahun. Sebelum di-print, konsumen diberikan beberapa contoh. “Kalau warna dan motif sudah oke, baru kita print,” lanjutnya. Peminat tinggal datang ke galeri Layer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, memilih jenis kertas, motif, dan ukurannya. Tim Layer kemudian mendatangi rumah konsumen untuk mengukur. “Minimal tiga hari beres, paling lama satu bulan, tergantung ukuran,” ungkapnya.
Selain motif-motif di atas, wall cover kamar anak bisa juga memakai motif foto dirinya. “Misalnya foto si anak dan keluarganya di momen-momen penting,” kata Raja. Resolusi foto yang hendak dijadikan motif harus di atas 12 megapiksel untuk wall cover berdimensi maksimal 5 x 10 m2 agar hasil printnya bagus. Konsumen bisa juga memakai jasa foto yang disediakan Layer seharga Rp100 ribu–1 juta tergantung tingkat kerumitan. “Ada pelanggan yang ingin desain sarung bantal di rumahnya direpro sebagai motif wall paper. Kita foto dulu, dirapikan di komputer, di-test print, baru dicetak,” katanya.
Dilukis
Selain di-printing, ada juga wall cover yang dicetak dengan mesin di pabrik seperti produk Goodrich. Warna dan motifnya sudah given, tidak bisa customized. Kalau yang printing hanya bisa menghasilkan satu warna di permukaan wall cover bertekstur (emboss), wall cover mesin bisa dua. Misalnya, garisgaris emas di tekstur teratas dan warna hijau di tekstur dasar. Finishing materialnya pun bisa kombinasi, seperti beludru di permukaan teratas dan kertas atau bahan non-woven di bagian belakang. “Jadi finishing-nya juga lebih kaya,” kata Lunardy.
Banyak wall cover mesin dibuat dari vinil, karena bahan turunan plastik itu fleksibel dibentuk, bahkan bisa sampai menyerupai leather (bahan kulit). Goodrich menjual wall cover-nya Rp500 ribu–5 juta/rol (ukuran standar 53 x 10 cm/rol) untuk pasar residensial tergantung bahan, warna, motif, dan tekstur, dan Rp60–800 ribu/m2 untuk pasar komersial (kantor, hotel, mall). Goodrich juga menyediakan wall cover dengan motif yang dilukis tangan (hand painted). Karena diproduksi di Cina, pengerjaannya paling cepat 30 hari. Harganya Rp3,5–6 juta/m2 tergantung kerumitan lukisan, jenis wall cover, ukuran, dan jumlah order. “Pelukisnya langsung dari Cina, karena sejauh ini yang paling banyak dipesan lukisan oriental termasuk pegunungan-pegunungan di Tiongkok,” ungkapnya.
Wisma Sehati yang masuk ke bisnis wall cover sejak setahun lalu, juga menawarkan produk jadi Graham & Brown (Inggris) yang tersedia dalam 300 motif. Untuk anak-anak motifnya tokoh-tokoh animasi dari Sun Rio, Disney, Marvell, dan lain-lain. “Motif dan warnanya long lasting sampai anak berusia remaja. Bahannya dari paper karena lebih ramah lingkungan,” kata Karina. Semua produk non-woven alias bisa dikletek dan dipindahkan ke dinding lain. Harganya Rp300 ribu–1,3 juta/rol (53 cm x 10 m) tergantung bahan dan finishing. Finishing dengan beludru terbilang paling mahal. Biaya pemasangan Rp50–80 ribu/rol.
Dinding Harus Mulus
Sebelum ditempel wall cover, dinding harus bersih, mulus, bebas air dan minyak. Wall cover bisa menggelembung kalau dinding retak lebih dari 1 mm karena ada yang tidak menempel. Dinding yang lembab juga bisa memicu jamur yang tidak sehat untuk ruangan. Warna dinding sebaiknya seragam agar tampilan wall cover optimal. Kalau dinding bercat, catnya harus berkualitas baik dan melekat sempurna. Bila tidak, wall cover bisa terkelupas. “Performa wall paper tergantung base-nya, dinding tembok. Kalau ngelotok karena cat di dinding tidak sempurna, wall cover harus dibongkar dan dindingnya diperbaiki dulu,” kata Lunardy. Bila dinding bergelombang, pilih wall cover yang tebal dan bertekstur dengan motif yang bisa menyamarkan kondisi dinding itu.
Warna dan motif wall cover perlu match dengan tema/warna interior dan elemen di dalamnya seperti lantai, plafon, gordin, meja, kursi, dan lemari. Kalau warna interior cenderung gelap, pilih wall cover dengan warna cerah, dan sebaliknya. Aplikasi wall cover yang sama warnanya dengan elemen interior membuat ruang kehilangan focal point karena tak ada elemen yang menonjol. Untuk kamar anak pasang wall cover berwarna cerah yang merangsang kreativitas, dengan motif sesuai selera mereka. Selain animasi, kartun, flora-fauna, dan abjad, motif bintangbintang yang menyala dalam gelap menarik dipilih. Agar tidak monoton, tambahkan border (pembatas) dengan warna/motif yang selaras. Biasanya border berukuran 5–20 cm (lebar) x 10 m (panjang) itu dipasang 90–120 cm dari lantai.
Perawatan wall cover mudah. Bila berdebu, bersihkan dengan vacuum cleaner yang sikatnya halus. Wall cover dari tekstil dibersikan dengan lint remover (alat pembersih berbentuk roller). Yang dari vinil cukup dengan kain bersih kering atau lembab. “Wall cover dari bahan apapun jangan dibersihkan dengan zat kimia yang kuat seperti alkohol atau pengencer cat,” katanya.
Sumber: Majalah HousingEstate
atau
Unduh versi digitalnya WayangForce, Scoop & Scanie