Program Sejuta Rumah Lambat, Pemerintah Akan Bangun Rusunawa

Program pembangunan sejuta rumah masih sangat jauh dari harapan. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, hingga bulan Juni 2016 program pembangunan sejuta rumah baru terealisasi sekitar 120 ribu unit dan progres ini masih terus berjalan.

“Jadi pekerjaan rumah kita untuk sektor perumahan masih sangat besar dan ini harus jadi perhatian kita bersama. Bagaimana supaya masyarakat bisa segera memiliki rumah layak huni, kemudian yang tidak mampu membeli juga tetap bisa tinggal di hunian layak,” ujarnya di Jakarta, Minggu (12/6).
Salah satu solusinya, imbuh Basuki, pemerintah akan mendorong pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) untuk masyarakat yang belum mampu membeli rumah. Rusunawa ini akan dibiayai APBN dan dikerjasamakan dengan Perumnas sebagai BUMN yang fokus pada pembangunan perumahan rakyat. Kinerja Perumnas akan terus didorong untuk bisa meningkatkan suplai rumah murah.
Basuki menghimbau gubernur, Bupati/Walikota, dan instansi lainnya untuk mempersiapkan lahan yang nantinya akan dibangun rusun oleh pemerintah pusat. Rusun ini akan diserahkan kepada daerah dan menjadi aset daerah yang manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk hunian masyarakat yang hanya mampu menyewa.
“Jadi yang mampu bisa membeli dengan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sehingga banyak kemudahan. Yang tidak mampu bisa menyewa rusun, tapi ini lahannya harus disediakan nanti kita yang akan bangun. Kita akan fokus pada pola seperti ini untuk mempercepat pembangunan sejuta rumah,” imbuhnya.