HousingEstate, Jakarta - Bank BTN merilis tren fluktuasi harga rumah untuk tipe di bawah 36 m2, 37-45 m2, dan 46-70 m2 yang disebut BTN Housing Index. Data perumahan diperoleh dari jumlah transaksi maupun pembiayaan rumah tapak primer (baru) di 34 provinsi Indonesia yang disalurkan oleh Bank BTN dengan menggunakan metode chained fisher index dengan data triwulanan.
Data yang dirilis dan diterima housing-estate.com pada Rabu (13/7), untuk rumah dengan tipe di bawah 70 m2 ini secara umum terjadi penurunan. Untuk tipe di bawah 36 m2, indeks secara nasional pada triwulan pertama 2016 ini menurun sebesar 13,08 persen (data transaksi 3.487 unit rumah) dibandingkan triwulan terakhir tahun 2015. Penurunan ini disumbang dari provinsi pendukung tumbuhnya sektor perumahan yaitu di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Penurunan paling tinggi terjadi di Jakarta dengan angka mencapai 40,72 persen diikuti Jawa Tengah (30,55 persen), Banten (21,18 persen), Sulawesi Selatan (19,57 persen), dan Jawa Timur (16,05 persen). Sementara provinsi yang mengalami kenaikan indeks tertingi terjadi di Jambi yang mencapai 261,94 persen, Papua 56,51 persen, dan Sumatera Selatan 1,68 persen.
BTN Housing Index untuk rumah tipe 37-45 m2 dengan data transaksi 2.692 unit rumah juga menurun sebesar 19,81 persen. Ada tiga provinsi yang mencatatkan kenaikan indeks untuk tipe ini yaitu yang terbesar dari Nusa Tenggara Timur sebesar 34,63 persen, Kalimantan Timur 15,51 persen, dan Jawa Timur 8,7 persen.
Daerah yang menjadi penopang indeks justru mengalami penurunan dan yang terbesar dari Jakarta sebesar 79,8 persen. Seturut penurunan lainnya dari Sumatera Utara sebesar 52,61 persen, Banten 26,42 persen, Jawa Tengah 25,66 persen, Jawa Barat 13,63 persen, dan Sulawesi Selatan 5,82 persen.
Sementara untuk BTN Housing Index rumah tipe 46-70 m2 menggunakan data transaksi sebanyak 3.074 unit rumah yang secara nasional mengalami penurunan mencapai 37,69 persen. Untuk tipe ini, BTN Housing Index tertinggi tercatat di Kalimantan Selatan sebesar 125,13 persen. Hanya ada 7 provinsi yang mengalami kenaikan yaitu Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua, Riau, dan Sulawesi Barat. Penurunan tertinggi dari Nusa Tenggara Timur sebesar 64,83 persen.