HousingEstate, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) menargetkan bisa menuntaskan seluruh pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Trans Jawa pada Desember tahun ini. Pembebasan ini bagian dari upaya mengejar tengat pembangunan fisik seluruh ruas tol Trans Jawa agar bisa selesai tahun 2018.

“Salah satu syaratnya dana talangan untuk pembebasan lahan juga sudah tersedia. Sementara ini komite dana talangan sudah mencapai Rp10 triliun dan ini harus ditambah karena kebutuhannya memang besar,” ujar Herry Marzuki, Kepala Sub Direktorat Pengadaan Lahan Dirjen Bina Marga Kemenpupera di Jakarta, Kamis (14/7).

Saat ini, lanjut Herry, proses pembebasan lahan untuk ruas tol Pejagan-Pemalang baru mencapai 5,7 persen untuk seksi III sepanjang 12 km. Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp164 miliar untuk pembebasan lahan di ruas ini agar mencapai 68 persen. Pekan ini rencana akan dibayarkan sebesar Rp54 miliar diteruskan sisanya pada bulan Agustus.

Seksi IV di Pejagan-Pemalang tengah melalui proses penilaian dengan pembebasan lahan hampir 80 persen. Selanjutnya di ruas Pemalang-Batang seksi I sudah mencapai 12,5 persen, seksi II 20,88 persen, dan ini akan ditingkatkan hingga di atas 73 persen. Seksi I di Pemalang-Batang akan melintasi 10 desa.

Fokus berikutnya pembebasan lahan untuk jembatan karena karena pembangunnya membutuhkan waktu cukup lama. Selanjutnya proses pembebasan lahan untuk ruas tol Batang-Semarang dengan total panjang 74,14 km pembebasan lahannya sudah mencapai 38,34 persen. “Pembebasan lahan untuk tol Trans Jawa ini yang paling sedikit progresnya di ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Untuk ruas Surabaya sebagian besar sudah selesai dan untuk ruas Brebes Timur hingga Semarang masih dibutuhkan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp5 triliun,” pungkasnya.