HousingEstate, Jakarta - Bank BTN dan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyelenggarakan pendidikan sekolah properti untuk meraih gelar Mini MBA Properti. Pendidikan ini untuk membentuk pengusaha-pengusaha handal di bidang properti dengan tenaga pengajar 70 persen praktisi properti dan 30 persen akademisi ITB.

Program pendidikan Mini MBA Properti ini diluncurkan secara resmi pada Rabu (13/7) kemarin di Kantor Pusat Bank BTN Jakarta. Manurut Direktur Utama Bank BTN Maryono, untuk tahap awal program pendidikan ini akan dilakukan terbatas untuk 50 orang peserta yang perkuliahannya akan dimulai pada bulan Agustus 2016.

“Dalam 1 bulan atau setara 3 SKS ini peserta akan dididik untuk menguasai seputar bisnis properti. Silabus yang diberikan akan langsung ke pokok riil bisnis properti dan dalam 1 bulan itu diharapkan akan menguasai mindset of property, teknik identifikasi, pengembangan, dan pembebasan lahan, pembiayaan, perizinan dan perjanjian, hingga skillset manajemen properti,” ujarnya kepada housing-estate.com usai penandatanganan kerja sama dengan SBM ITB.

Lebih teknis lagi, ada tiga pembagian untuk mengikuti pendidikan di bidang properti ini untuk pengembang skala kecil, skala menengah, dan skala besar. Program untuk pengembang kecil atau pemula dirancang juga untuk masyarakat umum yang memiliki passion untuk bisa berkembang menjadi pengembang.

Silabus yang disampaikann meliputi, teknik identifikasi lahan, jenis-jenis status kepemilikan lahan, prosedur pembebasan lahan, strategi pengembangan lahan perumahan sederhana, analisa kelayakan lahan dan lingkungan hidup, proses negosiasi awal dengan pemilik lahan, proses jual-beli melalui notaris, studi kelayakan, teknik pengurusan perizinan hingga terbit IMB, aspek detil legalitas proyek, project management perumahan sederhana, strategi keuangan dan perpajakan, dan dilengkapi juga dengan site visit ke salah satu proyek.

Untuk pengembang skala menengah, hal yang akan disampaikan meliputi analisis proses pengembangan sebidang lahan, strategi pengembangan lahan skala menengah, analisa kelayakan lahan dan lingkungan hidup, studi kelayakan proyek, strategi pendanaan dan pengajuan kredit ke bank, analisis perizinan, perjanjian, dan legalitas proyek, proyek manajemen, strategi sales dan marketing, strategi people dan organisasi, strategi keuangan dan perpajakan, dan site visit.

Sementara untuk pengembang skala besar hal yang disampaikan yaitu analisis proses pengembangan lahan kawasan, strategi pengembangan lahan properti komersial, studi kelayakan proyek properti residensial dan komersial, strategi menemukan properti di lokasi sunrise, strategi menjadi investor properti yang sukses, analisis hukum dan legalitas proyek, project management property residential dan komersial, strategi keuangan dan perpajakan, strategi people dan organisasi, dan site visit.

“Targetnya, pada tahun ini bisa dihasilkan sebanyaak 500 orang lulusan Mini MBA Properti dan tahun depan bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat atau seribu orang lulusan. Diharapkan para lulusan ini bisa langsung terjun di bisnis properti dengan menjadi pengembang atau meneruskan tingkat MBA penuh di SBM ITB,” pungkas Maryono.