HousingEstate, Jakarta - Hotel dan kondominium hotel (kondotel) masih menjadi bisnis menarik di Yogyakarta. Selain sebagai destinasi wisata menarik Yogyakarta juga kota pelajar dengan 136 perguruan tinggi. Di kota budaya ini terdapat 298 ribu mahasiswa dan wisatawan cukup banyak yang menjadi pasar potensial bisnis perhotelan. Potensi inilah yang dilirik PT Citra Parama Karya (CPK) dengan mengembangkan Jogja Wolu, proyek kondotel dan butik hotel di Jalan Menteri Supeno, tidak jauh dari keraton dan kawasan Maliboro.
Menurut Marketing Manager CPK Teguh Arief, Jogja Wolu dibangun di atas lahan 7.600 meter persegi. Pembangunannya sudah mulai pada Maret 2016. “Total ada 148 unit kondotel yang kami tawarkan dan nantinya akan menyusul 200 unit apartemen. Selain itu akan ada 48 gerai komersial area, dan fasilitas lainnya,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Selasa (19/7).
Jogja Wolu dikonsep sebagai valuable, rare, intimate, organized atau Vrio Concept. Kondotelnya akan dikelola jaringan hotel ternama dengan fasilitas cukup lengkap. Hotelnya mengusung konsep soul of Java, tamu dapat belajar budaya dan kesenian Jawa seperti membatik, angklung, menari, dan sebagainya. Potensi pasarnya mahasiswa dan wisatawan yang jumlahnya sekitar 1,5 juta per tahun.
Unitnya berukuran 18-28 meter persegi seharga Rp500 jutaan-Rp1,3 miliar. Pengembang menawarkan return on investment (ROI) sebesar 0,8 persen sebulan bagi yang sudah melunasi unitnya dan pembelian kembali (buyback guarantee 120 persen setelah tahun kelima).
“Tidak banyak hotel dan instrumen investasi seperti ini di lokasi pusat Kota Yogyakarta, makanya kami confident dengan menawarkan program ROI dan buyback guarantee. Konsumen bisa membeli dengan cicilan bertahap hingga 14 kali atau sampai serah terima pada semester kedua tahun 2017,” imbuhnya.