Propan Gali Arsitektur Nusantara Untuk Bandara

Tiga tahun terakhir produsen cat Propan Raya menggelar malam arsitektur nusantara (MAN). Acara ini digelar untuk mendukung perkembangan arsitektur nusantara yang kaya dengan kearifan lokal dan budaya nasional. MAN 2016 mengambil tema sayembara desain bandar udara nusantara yang diluncurkan sejak tahun lalu. Menurut CEO Propan Raya Kris Adidarma, sayembara ini sangat baik untuk mendapatkan banyak pilihan desain bandar bandara. Hasilnya jadi model yang dapat terus diperbaiki dan disempurnakan agar hasil akhirnya lebih baik.

“Indonesia sangat kaya akan arsitektur tradisional yang beraneka ragam dan unik dari berbagai daerah nusantara. Arsitektur kita umumnya juga ramah lingkungan dan mudah beradaptasi dengan alam. Ini merupakan warisan yang sudah ada dan bila dikembangkaan dengan inovasi dan ide kreatif akan sangat luar biasa dan bisa mengangkat arsitektur kita ke tingkat dunia,” ujarnya saat ajang MAN di Jakarta, pekan ini.
Acara ini menarik minat arsitek. Karya yang masuk beragam dengan ide kreatif dan inspiratif sesuai tuntutan modernitas. Jurinya melibatkan nama-nama beken seperti Yori Antar, Principal Architect Han Awal and Partners, Naning Adiwoso, Ecological Airport and Interior Designer Green Building Council Indonesia, Andra Matin, Principal Andra Matin Architect, dan beberapa lainnya.
Karya yang menang akan dijadikan master desain untuk pembangunan bandar udara Mali Alor, Nusa Tenggara Timur. Ini sekaligus untuk mendukung program kunjungan pariwisata dan meningkatkan indeks daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global. “Salah satu program pemerintah untuk meningkatkan industri pariwisata ini adalah dengan mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas. Selanjutnya kami juga mendukung program pemerintah ini dengan menyelenggarakan lagi Sayembara Desain Rumah Wisata Indonesia,” pungkas Kris.