HousingEstate, Jakarta - Asosiasi pengembang Realestat Indonesia (REI) telah berganti pengurus melalui ajang musyawarah nasional (Munas) pada akhir November 2016 lalu. Duet kepemimpinan baru REI adalah Soelaeman Soemawinata dan Totok Lusida selaku ketua umum dan sekretaris jenderal menggantikan Eddy Hussy dan Hari Raharta Sudradjat.

 

Langsung bekerja cepat, kepengurusan DPP REI yang baru di bawah Eman, panggilan akrab Soelaeman, langsung mengumumkan pengurus untuk periode 2016-2019. “Total ada 200 pengurus DPP REI yang hari ini dikukuhkan sehingga organisasi ini perangkatnya sudah lengkap dan siap bekerja untuk menggolkan rencana maupun target-target organisasi,” ujar Eman saat pengukuhan DPP REI di Jakarta, Selasa (20/12).

Eman juga menambah divisi baru di kabinetnya yaitu Kerja Sama Investasi. Ia melihat di era globalisasi dan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), investasi asing khususnya di bidang properti yang masuk harus dijadikan peluang sehingga bisa memperbesar potensi bisnis maupun manfaat yang bisa diambil khususnya untuk pengembang lokal.

Pihak asing yang masuk ke Indonesia sudah pasti membawa modal dan kompetensi kerja yang baik. Pengembang lokal harus bisa memanfaatkan peluang ini karena sebagai pengusaha lokal lebih tahu mengenai situasi pasar dan hal teknis lainnya sehingga ini bisa dimanfaatkan dengan kerja sama dan memaksimalkan peran pengembang daerah.

“Kita juga menggandeng pengembang dari perusahaan BUMN dan sekali lagi ini untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi karena tantangan industri properti semakin berat. Untuk sukses tentu harus kerja sama dan ini yang akan kita maksimalkan khususnya untuk menyebarkan ke daerah-daerah sehingga tidak Jabodetabek centris lagi,” imbuhnya.

Berikut susunan pengurus DPP REI 2016-2019:

Ketua Umum : Soelaman Soemawinata

Sekretaris Jenderal : Totok Lusida

Bendahara : Husin Widjajakusuma

Wakil Ketua Umum

Bidang Organisasi dan Keanggotaan : Djoko Slamet Oetomo

Bidang Perbankan, Pembiayaan Komersial dan RST : Umar Husin

Bidang Kerja Sama Investasi : Artur MD Batubara

Bidang Pasar Modal : Imam Sudjono

Bidang Perizinan : MT Junaedi

Bidang Pertanahan : Adri Stambul Lingga Gayo

Bidang Perpajakan : Budi Hermawan

Bidang Tata Ruang, Kawasan dan Properti Ramah Lingkungan : Hari Ganie

Bidang Inrastruktur Wilayah : Taufik Hidayat

Bidang Infrastruktur Kawasan : Achmad Mipon

Bidang Hubungan Lembaga Eksekutif & Legislatif : Herman Heru Suprobo

Bidang Hubungan Yudikatif & Penegak Hukum : Hervian Thahir

Bidang Perundang-undangan & Regulasi Properti : Ignesjz Kemalawarta

Bidang Hubungan Luar Negeri : Rusmin Lawin

Bidang Pembangunan Perumahan Sejahtera Tapak : Conny Lolyta Rumondor

Bidang Perumahan Menengah & Besar : Ariful Y. Hidayat

Bidang Rumah Susun : Imran Syamnir

Bidang Apartemen : Meiko Handoyo

Bidang Pengelolaan Apartemen & Rumah Susun : Mualim Wijoyo

Bidang Pengembangan Kota Mandiri dan Peremajaan Kota : Mary Octo Sihombing

Bidang Kawasan Industri : Sadeni Hendarman

Bidang Kawasan Pergudangan : Erlangga Satria Agung

Bidang Pariwisata & Pusat Rekreasi : Anak Agung Made Sukadhana

Bidang Perhotelan : Bustami Zainuddin

Bidang Pembinaan dan Pengembangan Usaha : Yana Mulyana

Bidang Pusat Perbelanjaan dan Kawasan Komersial : Stefanus Ridwan

Bidang Perkantoran : Indra Wijaya Antono

Bidang Komunikasi, Promosi dan Pameran : Ahmad Ikang Fawzi

 

Selanjutanya ada juga Badan Pendidikan dan Latihan yang diketuai MR Priyanto, Badan Advokasi dan Mediasi (Juliandus Lumban Tobing), Badan Pengembangan Organisasi dan Sertifikasi (Amran Nukman), dan Badan Riset dan Pengembangan (Handa Sulaiman). Sementara itu Eddy Hussy diangkat sebagai Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) dan Hari Raharta sebagai Anggota BPO.